Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, peristiwa itu diawali ketika sekelompok orang mendatangi rumah Oktorina Suryaningsih. "Seorang laki-laki masuk melalui garasi rumah lalu berpura-pura bertanya, 'Ini rumah Pak Ali polisi, yah?'," kata Rikwanto, Rabu (13/8/2014).
Rikwanto mengungkapkan, anggota keluarga yang menerima saat itu, Rubina, menjelaskan kepada orang-orang itu bahwa rumah tersebut bukan milik polisi.
Ketika Rubina masuk ke dalam rumah untuk memberi tahu kakaknya, Fahrio Achmad, dua orang "tamu" itu menyusul sambil menodongkan senjata api. Mereka juga mengancam dengan golok. Tak lama, tiga orang masuk kembali sambil membawa golok, celurit, dan sejata api.
Setelah itu, mereka mengikat semua penghuni rumah itu di kamar dengan menggunakan tali sepatu. Salah satu penghuni rumah, Fahrio Ahmad, dibawa komplotan perampok tersebut untuk menunjukkan letak barang-barang berharga di rumah itu.
Para pencuri langsung mengambil brankas yang ditunjuk Fahrio. Barang berharga yang berhasil diambil adalah 4 sertifikat tanah, 1 buku BPKB mobil, dan 50 gram perhiasan emas. Selain itu, mereka juga berhasil mengambil laptop, Blackberry, serta iPhone.
Setelah berhasil mengambil barang berharga, para pelaku langsung melarikan diri dengan mobil Avanza putih. Sementara itu, para korban langsung melapor ke Polsek Sawangan begitu berhasil melepas ikatan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.