Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Sampah di Srengseng, Wali Kota Jakarta Barat Terkejut

Kompas.com - 14/08/2014, 14:23 WIB

Ia mengungkapkan, sejak menjadi Wali Kota Jakbar, ia belum pernah melihat timbunan sampah setinggi belasan meter seperti yang ada di Srengseng.

Camat Kembangan Slamet Riyadi, yang dihubungi kemarin, pun terkejut. ”Tapi, memang sejak saya jadi camat di sini, gunungan sampah itu sudah ada,” ucap Slamet seraya berjanji akan menghubungi lurah setempat.

Menurut Endang, TPS liar tersebut akan diubah menjadi taman kota. Namun, sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. ”Baru wacana,” ujarnya.

Menanggapi penjelasan Endang, Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakbar Marfuah mengatakan, pada 2014 belum ada rencana pembangunan taman kota di sana.

”Tahun ini belum ada rencana ke sana. Mungkin pada anggaran 2015. Masih kami pelajari,” kata Marfuah.

Dari wilayah tetangga

Sampah di Srengseng tidak hanya berasal dari sampah warga sekitar Jakarta Barat. Seorang tukang sampah di RW 001, Pondok Betung, Tangerang Selatan, menyatakan sudah sejak lama sampah yang ia pungut di beberapa RT wilayah kerjanya dibuang ke Srengseng.

Beberapa bulan lalu, pengambilan sampah pernah bermasalah di beberapa RT di Pondok Betung. Jika biasanya rutin dua hari sekali tukang sampah menyambangi rumah-rumah warga, tiba-tiba jadwal molor hingga empat-lima hari sekali. Diduga, kejadian tersebut disebabkan sampah di Srengseng waktu itu terlalu penuh atau pengelola TPS setempat meminta kenaikan imbalan dana.

Warga sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, kembali mengeluhkan bau sangat menyengat dari tempat tersebut. Mereka tersiksa aroma busuk dari gunungan sampah di dalam dan pinggiran TPST tersebut.

”Baunya tercium terus tidak hanya pada pagi hari, tetapi sepanjang hari, siang dan malam hari,” kata Kurdi (50), warga sekitar, Rabu.

Kurdi, yang bekerja sebagai tukang pangkas rambut, mencium bau sangat menyengat karena sejak pagi hingga malam ia membuka usahanya yang terletak hanya berjarak sekitar 500 meter dari TPST. (WIN/NEL/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com