Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2014, 23:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pendidik dan orangtua menjadi lini pertama yang diharapkan mengendalikan tawuran antarpelajar. Karena bersentuhan langsung dengan pelajar, sinergi kedua pihak menjadi tumpuan harapan untuk menekan fenomena tawuran di kalangan remaja.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat (15/8), mengatakan, peranan kedua pihak itu sangat diandalkan untuk menekan gejala tawuran.

Rikwanto mengungkapkan, penyidik kepolisian kini masih terus menggali fakta-fakta di lapangan terkait dua tawuran antarpelajar di Jakarta Timur dan Depok, Jawa Barat, yang terjadi hampir bersamaan pada Rabu lalu.

"Penyidik tengah mendalami kedua kasus tawuran untuk menangkap pelaku tawuran yang menyebabkan jatuhnya korban tewas," ujarnya.

Tawuran itu menyebabkan Oka Wira Satya (15), pelajar SMK Adi Luhur, Jakarta Timur, tewas dengan luka bacok di kepala. Di Depok, pelajar SMK Baskara, Wandi Setiawan (17), tewas dengan luka bacok di leher dan punggung.

Bagi kepolisian, lanjut Rikwanto, kasus tawuran tak hanya akan selesai sampai di penyelidikan dan pengungkapan pelaku. "Kami pasti akan mengusut tuntas kasus ini sampai pelakunya ditangkap," katanya.

Peran keluarga

Namun, untuk mengendalikan tawuran, lanjutnya, itu hanya efektif dikendalikan oleh kalangan yang berada paling dekat dengan pelajar, yakni guru di sekolahnya dan juga orangtua.

"Anak jangan dibiarkan tanpa pengawasan dan perhatian yang memadai. Ingatkan anak untuk tidak berkeliaran di jalan tanpa tujuan. Hindari nongkrong di sisi jalan yang malah mengganggu pengguna jalan," katanya.

Sementara penyidik Polsek Makasar masih menggali fakta di lapangan guna mengungkap pelaku tawuran yang menewaskan Oka Wira Satya.

Sebelumnya, Kepala Polsek Makasar Komisaris Sutarjo mengungkapkan, tawuran yang menewaskan Oka itu melibatkan siswa SMK Adi Luhur dan SMK Budi Murni di Cipayung.

Saat dikonfirmasi, guru-guru di SMK Budi Murni Cipayung mengatakan, siswa-siswanya tak terlibat dalam tawuran itu.

"Kami sudah memberikan klarifikasi kepada Dinas Pendidikan DKI bahwa tak ada siswa kami yang terlibat dalam tawuran itu," ujar seorang guru yang enggan menyebutkan namanya.

Di Depok, Jawa Barat, pihak sekolah mengambil metode pencegahan dengan cara menjaga agar siswa dari sekolah yang berbeda-beda tidak bertemu ketika akan masuk dan pulang sekolah. Petugas keamanan setiap sekolah berpatroli untuk memastikan tidak ada siswa yang nongkrong. (RTS/RAY/MDN/A15)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hal Aneh dalam Kasus Wanita Ditusuk di Dekat Central Park, Pelaku Tak Punya Dendam dan Pilih Korban secara Acak

Hal Aneh dalam Kasus Wanita Ditusuk di Dekat Central Park, Pelaku Tak Punya Dendam dan Pilih Korban secara Acak

Megapolitan
Saat Diperiksa, Penusuk Wanita di Tanjung Duren Beri Keterangan 'Ngaco' dan Berbelit

Saat Diperiksa, Penusuk Wanita di Tanjung Duren Beri Keterangan "Ngaco" dan Berbelit

Megapolitan
Pelaku yang Tikam Wanita hingga Tewas di Dekat Central Park Berperilaku Aneh dan Sering Berada di TKP

Pelaku yang Tikam Wanita hingga Tewas di Dekat Central Park Berperilaku Aneh dan Sering Berada di TKP

Megapolitan
Menteri Teten: Kata Siapa Pemisahan TikTok Shop dan TikTok Medsos Rugikan 'Seller'?

Menteri Teten: Kata Siapa Pemisahan TikTok Shop dan TikTok Medsos Rugikan "Seller"?

Megapolitan
Blusukan ke Waduk Pluit, Kaesang: Ingin Tahu Masalah yang Ada di Masyarakat

Blusukan ke Waduk Pluit, Kaesang: Ingin Tahu Masalah yang Ada di Masyarakat

Megapolitan
Mengenal Rumah Tempe Azaki di Bogor, Disebut Pabrik Tempe Terbesar di Dunia

Mengenal Rumah Tempe Azaki di Bogor, Disebut Pabrik Tempe Terbesar di Dunia

Megapolitan
Polisi Sebut Pria yang Tusuk Wanita di Dekat Central Park Pilih Korban secara Acak

Polisi Sebut Pria yang Tusuk Wanita di Dekat Central Park Pilih Korban secara Acak

Megapolitan
Soal Larangan Jualan di 'Social Commerce', Kaesang Pangarep: Kita Ikuti Regulasinya

Soal Larangan Jualan di "Social Commerce", Kaesang Pangarep: Kita Ikuti Regulasinya

Megapolitan
Tak Ada Dendam Pribadi antara Pelaku dan Wanita yang Ditusuk di Dekat Central Park

Tak Ada Dendam Pribadi antara Pelaku dan Wanita yang Ditusuk di Dekat Central Park

Megapolitan
Kelakar Kaesang soal 'Jersey' Bola Saat Blusukan di Muara Baru...

Kelakar Kaesang soal "Jersey" Bola Saat Blusukan di Muara Baru...

Megapolitan
2 Pelaku Curanmor di Kembangan merupakan Sindikat Asal Lampung

2 Pelaku Curanmor di Kembangan merupakan Sindikat Asal Lampung

Megapolitan
Selundupkan 1,5 Kg Sabu di Sepatu, 2 Pria Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta

Selundupkan 1,5 Kg Sabu di Sepatu, 2 Pria Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta

Megapolitan
Janji Bayar Hak Ahli Waris 3 SDN Bantargebang, Pj Wali Kota Bekasi: Mohon Sabar...

Janji Bayar Hak Ahli Waris 3 SDN Bantargebang, Pj Wali Kota Bekasi: Mohon Sabar...

Megapolitan
Ulah Bengis Pasutri di Bekasi, Jual Remaja Lewat MiChat dan Paksa Layani 7 Pria Hidung Belang dalam Sehari

Ulah Bengis Pasutri di Bekasi, Jual Remaja Lewat MiChat dan Paksa Layani 7 Pria Hidung Belang dalam Sehari

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Hal Tak Terduga dari Kasus Oknum Paspampres Bunuh Warga Aceh | Sederet Fakta Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim

[POPULER JABODETABEK] Hal Tak Terduga dari Kasus Oknum Paspampres Bunuh Warga Aceh | Sederet Fakta Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com