Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Birokrasi DKI Belum Sigap

Kompas.com - 17/08/2014, 05:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kinerja birokrasi DKI Jakarta belum secepat yang diharapkan. Sejumlah persoalan baru malah muncul, seperti integrasi transportasi, pungutan liar dalam uji kendaraan bermotor, dan belum efektifnya pelayanan terpadu satu pintu.

Selain itu, banyak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga tidak cekatan dalam perencanaan penggunaan anggaran daerah. Itu tecermin dari masih banyaknya dokumen lelang yang harus dikembalikan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa kepada dinas karena tidak lengkap.

Kepala ULP DKI Jakarta I Dewa Gede Sony mengatakan, sampai pertengahan pekan ini, sudah 5.523 dokumen lelang yang masuk.

”Jumlah yang telah diumumkan lewat Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE) di laman www.lpse.jakarta. go.id sudah 2.037 paket dengan pagu Rp 9,093 triliun,” ujarnya.

ULP mengembalikan 875 paket lelang kepada SKPD karena tidak lengkap administrasinya. Sony mengatakan, DKI telah bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) untuk pelatihan pembuatan dokumen lelang ini supaya kuasa pengguna anggaran dan pejabat pembuat komitmen benar-benar paham saat membuat dokumen lelang.

Secara terpisah, Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor mengatakan, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) akan efektif melayani warga mulai 24 Desember 2014.

”Pada 24 Desember nanti, PTSP di semua kelurahan, kecamatan, dan kota ditargetkan beroperasi maksimal. Kenapa menunggu sampai Desember? Karena saat ini petugas kami tengah berbenah, berlatih, dan sistem pelayanan terus ditingkatkan,” kata Noor.

Selain PTSP, di Jakarta Selatan mulai dirintis pelayanan publik pada malam hari, antara lain untuk pembuatan KTP atau kebutuhan administrasi kependudukan lainnya.

Hal ini dilakukan karena kesibukan di kota besar membuat sebagian warga keluar rumah sejak pagi hingga malam, dan tidak sempat mengurus administrasi ke kelurahan atau kecamatan setempat di jam kantor.

Syamsudin menolak jika dikatakan pelayanan publik di Jakarta buruk. Menurut dia, saat ini semua dalam proses pembenahan dan telah menuju arah yang lebih baik.

”Tahun ini sejak Januari sampai Agustus saja sudah ada lebih dari 23.000 laporan masyarakat yang kami tindaklanjuti. Pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya, jumlah laporan masyarakat yang dapat kami respons kurang dari separuhnya saja,” ujarnya.

Harus terjaga

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan aparat agar tetap menjaga kualitas layanan publik. Tidak ada alasan bagi aparat pemerintah tetap memprioritaskan layanan publik yang dibutuhkan. Dia tetap memantau pelaksanaan layanan publik yang berjalan pada masa transisi.

”Persoalan sampah, misalnya, memang kami masih kekurangan truk pengangkut. Sementara warga tidak ingin sampah menumpuk terlalu lama di sekitar permukimannya. Kami segera menambah truk pengangkut dan tenaga yang dibutuhkan,” kata Basuki.

Senada dengan Basuki, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah membantah adanya penurunan kualitas kinerja birokrat. Saat ini Pemprov DKI sedang membenahi sistem kerja aparat. Dalam hal perizinan misalnya, untuk sementara PTSP digelar di setiap wilayah kota dan kabupaten.

Layanan PTSP belum sepenuhnya menjangkau tingkat kelurahan dan kecamatan karena petugasnya masih menjalani pendidikan. ”Sebelum bekerja efektif di tingkat kelurahan dan kecamatan, kami melatih mereka melayani warga. Ini sangat penting agar mereka siap,” kata Saefullah.

Tidak hanya itu, Pemprov DKI juga menyiapkan sarana yang masih kurang serta aturan teknis yang dibutuhkan. Menurut Saefullah, banyak peraturan gubernur yang perlu disiapkan mendukung kinerja PTSP.

”Januari 2015, kami akan meluncurkan semua layanan di tingkat kelurahan dan kecamatan. Saya yakin layanan publik akan membaik tahun depan,” kata Saefullah. (FRO/NEL/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com