Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Stasiun Kereta ke Bandara Soekarno-Hatta Terhambat Pelebaran Jalan

Kompas.com - 26/08/2014, 13:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pengembangan stasiun untuk Kereta Bandara Soekarno-Hatta, di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, mengalami kendala. Sebab, di lahan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI sedang merencanakan pelebaran Jalan Teluk Betung, yang berlokasi tak jauh dari lokasi pembangunan stasiun.

Karena itulah, pada Selasa (26/8/2014) pagi, Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan menyambangi Balaikota Jakarta untuk membicarakan hal tersebut. Pertemuan itu bertujuan untuk menyelaraskan kedua proyek tersebut agar tak saling tumpang tindih.

"Jadi ini mau dicocokkan, DKI mau pelebaran jalannya berapa, terus bangun stasiunnya kaya apa," ujar Jonan usai bertemu dengan Gubernur DKI Joko Widodo.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Tata Ruang DKI Gamal Sinurat mengatakan bahwa PT KAI sedang mengajukan perubahan rancangan stasiun. Menurut dia, pada rancangan sebelumnya, sebagian stasiun berada di atas lahan untuk pelebaran jalan.

"Rencana pembangunan yang digagas itu sebagian ada di rencana jalan kita. Mana boleh Anda bangun stasiun di atas rencana jalan. Jadi rencana pembangunan mereka ada di dalam rencana jalan kita," ujar Gamal.

Menurut Gamal, PT KAI nantinya akan menggeser area proyek ke area permukiman penduduk yang terletak tak jauh dari lokasi tersebut. Gamal berujar, rumah-rumah tersebut diduga tak memiliki izin karena berada di atas lahan pemerintah.

"PT KAI mencoba mengubah desain stasiunnya. Pemukiman liar itu kita hajar semua. Menurut info pak Rudi (Kepala Dinas PU Manggas Rudi Siahaan) sebagian itu liar. Ada lahan milik masyarakat yang punya surat, ada lahan PT KAI, dan ada pemukiman liar," jelas dia.

PT KAI berencana mengembangkan stasiun di Dukuh Atas, sebagai bagian dari persiapan pembukaan rute layanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang melayani rute Stasiun Manggarai-bandara. Dengan demikian, Stasiun Dukuh Atas nantinya akan memiliki dua fungsi. Karena selain akan melayani rute kereta bandara, saat ini stasiun tersebut juga berfungsi sebagai stasiun KRL Commutter Line.

Stasiun Dukuh Atas juga direncanakan akan terintegrasi dengan Stasiun MRT bawah tanah yang melayani rute MRT Bundaran HI-Lebak Bulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com