“Kami masih menunggu hasil tes DNA untuk melengkapi berkas tersangka Sl. Setelah hasil tesnya turun, kami akan melakukan proses rekonstruksi atas kasus pembunuhan tersebut,” terang Kepala Sub Bagian Humas Polres Jember, Ajun Komisaris Polisi Edy Sudarto, Sabtu (30/8/2014).
Proses rekonstruksi dibutuhkan tim penyidik Satreskrim Polres Jember, untuk mengetahui secara pasti bagaimana peristiwa pembunuhan itu terjadi.
“Jadi akan terlihat nantinya, bagaimana tersangka membunuh korban, kemudian apa alat yang digunakan, serta siapa saja yang terlibat di dalamnya. Intinya, rekonstruksi tersebut melengkapi berkas penyidikan,” ungkap Edy.
Sebelumnya, tim Identifikasi dari Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur bersama tim dari Universitas Airlangga Surabaya, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, dan Polres Jember, telah mengambil sampel DNA tersangka untuk dicocokkan dengan DNA tulang yang ditemukan di septic tank.
Saat ini sampel tersebut tengah diuji di Laboratorium di Jakarta. Seperti diketahui, tersangka tega menghabisi nyawa anaknya yang mengalami keterbelakangan mental pada 9 Juli 2012.
Pelaku menghabisi nyawa korban karena emosi, begitu melihat piring yang digunakan makan oleh korban jatuh hingga pecah. Peristiwa itu terungkap setelah anaknya yang lain, Solihin (9), menceritakan kepada kakeknya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.