Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Pantau Proyek MRT

Kompas.com - 02/09/2014, 21:35 WIB

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar mengatakan, untuk sementara, 450 bus yang dimiliki saat ini akan dioptimalkan. ”Selain itu, masih ada 30 bus bermerek Zhongtong dari pengadaan 2013. Semoga, pekan ini, bus-bus tersebut sudah dapat dioperasikan untuk mengganti bus merek Yutong yang ditarik,” kata Akbar.

Wajib publikasi

Di sisi lain, Suara Transjakarta menekankan, sejumlah kasus kecelakaan yang melibatkan transjakarta mestinya menjadi tanggung jawab penuh UP Transjakarta. Siapa pun operatornya, UP Transjakarta sebagai pengelola angkutan massal berbasis bus itu wajib mengawasi bus sejak dari pul masing-masing.

Untuk itu, David mengatakan, hasil investigasi yang mengungkap penyebab utama kecelakaan harus dibeberkan kepada publik. Setiap pihak yang melakukan investigasi, baik dinas perhubungan maupun kepolisian, punya kewajiban yang sama, melaporkannya kepada masyarakat.

”Hasil investigasi itu akan menjadi dasar action plan selanjutnya,” kata David.

Korupsi

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Tony Spontana mengatakan, dari penyelidikan yang masih berlangsung terungkap banyak kejanggalan dalam pengadaan armada bus transjakarta setidaknya dari tahun 2012 dan 2013.

”Saat kami menyelidiki pengadaan bus tahun anggaran 2013, kami temukan modus serupa pada pengadaan tahun anggaran 2012. Kasus pun berkembang. Ada kemungkinan, kecelakaan yang banyak terjadi berkorelasi dengan banyak kejanggalan yang kami temukan, termasuk kejanggalan pada aspek teknis mesin dan lainnya,” kata Tony.

Kejaksaan Agung telah menetapkan beberapa tersangka terkait korupsi pengadaan bus transjakarta, antara lain UP (mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI), DA (PNS DKI selaku pejabat pembuat komitmen), P (pejabat BPPT), BS (Direktur Utama PT New Armada/PT Mobilindo Armada Cemerlang), AS (Dirut PT Ifani Dewi), dan CCK (Dirut PT Korindo Motors).

Tony mengatakan, berkas korupsi itu sudah hampir final dan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

UP, yang juga ditemui di Kantor Egi Sudjana & Partner, mengatakan, dirinya tidak tahu- menahu kasus dugaan korupsi yang terjadi di proyek tersebut. Dirinya yang dulu menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan juga Pemegang Anggaran hanya bertugas menandatangani keputusan yang telah dibuat.

”Proses tersebut dikerjakan oleh KPA dan PPK. Tugas saya pun sudah dipindahkan ke mereka,” kata UP.

Integrasi

Hingga kini belum tampak program integrasi angkutan umum Jabodetabek yang komprehensif untuk mengantisipasi kemacetan parah di sebagian wilayah Jakarta. Kemacetan itu terutama terjadi di wilayah yang mengalami pengembangan rumah susun sederhana sewa dan apartemen.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta hanya akan melaksanakan integrasi Koridor XII Pulogadung hingga Terminal Bekasi. Integrasi yang dilakukan itu pun masih menunggu kerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi.

Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dinas Perhubungan DKI Masdes Arovi mengatakan, upaya mengatasi kemacetan di wilayah yang berbatasan dengan daerah penyangga Jakarta baru dilaksanakan sebagian.

Salah satunya dilakukan dengan Pemkot Bekasi melalui integrasi bus transjakarta Koridor XII di Jalan Raya Bekasi hingga kompleks Harapan Indah, Bekasi. Integrasi dilakukan dengan menerapkan angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta Jakarta-Bekasi. ”Namun, bus masih kurang dan pengoperasiannya belum optimal,” ujarnya.

Sementara untuk integrasi angkutan dari Koridor XII hingga Terminal Bekasi masih menunggu kesiapan Pemkot Bekasi. ”Karena lintas provinsi dibutuhkan nota kerja sama dan itu harus melalui pemerintah pusat,” ujarnya. (MDN/NEL/A06/NDY/*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com