JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pemuda berseragam loreng jingga tampak berdiri di balik kegelapan Jalan Kelapa Nias Raya dan Jalan Pegangsaan Dua di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (5/9/2014). Jalan tersebut berdekatan dengan Rusunami Gading Nias dan Apartemen Grand Emerald.
Mereka, yang terlihat mengenakan seragam ormas Pemuda Pancasila, memanfaatkan parkir liar di bahu jalan itu untuk mengais rezeki.
Selepas maghrib, Jumat (5/9/2014) sekitar pukul 18.30, empat pemuda itu berjaga di wilayah masing-masing. Dua pemuda terlihat menjaga parkir di Jalan Kelapa Nias Raya arah Kelapa Gading, satu orang di arah Pegangsaan Dua, dan seorang lainnya di Jalan Pegangsaan Dua ke arah Pulogadung atau Bekasi itu. Tampak beberapa bendera Pemuda Pancasila di jalan-jalan tersebut.
Bermodal senter kecil, juru parkir ini memberi tanda kepada penghuni rusunami yang tiba untuk parkir di luar rusun. Jasa mereka yakni menjaga kendaraan tersebut. Aturan yang berlaku, para pemilik mobil tidak menarik rem tangan agar mereka dapat mengatur parkir. Biaya yang dikenakan mencapai puluhan ribu per malam.
"Sekarang yang pegang Pemuda Pancasila, per malam itu Rp 20.000," kata Ad (34), penghuni Rusunami Gading Nias, kepada Kompas.com, Jumat (5/9/2014). Tarif resmi parkir mobil di rusunami tersebut adalah Rp 2.000 untuk satu jam pertama, dan Rp 1.500 untuk jam berikutnya. Sementara itu, tarif resmi parkir motor Rp 500 per jam.
Di Grand Emerald, lanjutnya, biaya parkir mencapai Rp 25.000 per hari atau Rp 3.000 per jam.
Ad mengatakan tak pernah menggunakan jasa parkir liar di luar tersebut. Dia biasanya memilih parkir di Apartemen Grand Emerald apabila di rusunami penuh. Alasannya yaitu masalah keamanan.
"Saya belum pernah parkir di situ karena risiko," ujar Ad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.