Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rp 5.000 Per Jam Mending Parkir di Mal, Enggak Kena Panas!"

Kompas.com - 10/09/2014, 10:01 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Raut wajah Barce Nazar sontak merengut saat mengetahui tarif parkir di Jalan Sabang akan menjadi Rp 4.000-Rp 5.000 setelah diberlakukannya parkir meter minggu ketiga September mendatang. Ia menilai tarif tersebut terlalu mahal.
 
"(Tarifnya) terlalu mahal. Kalau Rp 5.000 per jam, mending parkir di mal sekalian, enak, enggak kena panas," ujar pria paruh baya itu kepada Kompas.com di lokasi parkirnya, Rabu (10/9/2014).
 
Ia mengaku sudah mengetahui rencana adanya parkir meter di Jalan Sabang, tetapi baru tahu terkait tarif yang diberlakukan. Lantaran sehari-hari pekerjaannya mengharuskannya untuk memarkir mobilnya di Jalan Sabang dalam waktu yang tidak sebentar, ia pun merasa keberatan.
 
"Parkir di sini lebih dekat. Tapi, kalau sudah berlaku itu tarif, saya mau parkir di mal saja," ungkap Barce.
 
Menurut dia, tarif parkir ideal di Jalan Sabang dibuat mendekati tarif di mal, yaitu Rp 2.000-3.000 per jam. Itu saja mungkin sudah dirasa cukup mahal kalau diparkir dalam jangka waktu lama.
 
Lagi pula, kata dia, mobil yang diparkir di Jalan Sabang bukanlah parkir liar yang mengganggu lalu lintas di jalan tersebut sehingga tak seharusnya dibuat tarif parkir yang terlalu mahal.
 
Berbeda dengan Barce, Zulfa justru setuju dengan pemberlakuan tarif parkir yang mahal di Jalan Sabang, yakni supaya mobil yang diparkir di sana tidak berlama-lama.
 
"Kalau malam bikin macet, sampai susah motor saya mau keluar. Soalnya saking penuhnya, mobil enggak cuma diparkir di depan trotoar, tetapi juga sampai tumpah ke jalan," tutur karyawan di salah satu toko di Jalan Sabang ini.
 
Zulfa mengaku selama ini memarkir motornya di trotoar depan tokonya. Bila motor diparkir di sana, tarif parkir tidak dikenakan.
 
Rencananya, 11 mesin parkir akan dipasang di Jalan Sabang, terdiri dari lima unit di sisi kanan dan enam unit di sisi kiri jalan. Kurang lebih enam CCTV akan memantau program Pemprov DKI di Jalan Sabang dengan posisi masing-masing dua unit di tengah dan sisanya di kedua ujung jalan. 
 
Awalnya, pengendara mobil datang dan memasukkan nomor polisi kendaraan. Kemudian, mesin itu akan mengeluarkan struk yang ditempel ke dasbor masing-masing mobil. Biaya parkir meter sekitar Rp 4.000-Rp 5.000. Biaya ini sifatnya progresif dan berlaku setiap jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com