Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diimbau Mundur dari Jabatannya, Ini Tanggapan Ahok

Kompas.com - 11/09/2014, 16:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak terima jika ia diimbau mundur dari jabatannya.

Menurut Basuki, permintaan itu tidak sesuai aturan. Sebab, sebagai Wagub DKI, Basuki dipilih oleh warga Jakarta, bukan oleh partai Gerindra. Bahkan, menurut dia, Gerindra tidak berhak memintanya mundur dari Wagub DKI. [Baca: M Taufik Anggap Ahok Tak Tahu Berterima Kasih kepada Gerindra]

Basuki berpendapat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan lebih berperan memberinya peluang untuk berpasangan dengan Joko Widodo dalam memimpin Ibu Kota.

"Tidak semua (kader) Gerindra mengusulkan nama saya untuk menjadi Wagub DKI. Mereka lebih mengusulkan Jokowi-Deddy Mizwar, kemudian PDI-P memutuskan Jokowi-Basuki," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Lagi pula, Basuki melanjutkan, Gerindra menilai bahwa dia mendapat jabatan karena kecelakaan politik, yakni karena Joko Widodo menjadi presiden terpilih sehingga Basuki naik menjadi gubernur DKI. [Baca: Hidayat Nur Wahid: Kalau Ahok Jantan, Berani Enggak Mundur dari Wagub]

Suami Veronica Tan itu mengaku memang tak memiliki modal apa pun saat Pilkada DKI. Ia hanya beruntung dipasangkan dengan Jokowi yang sudah dikenal masyarakat. Jika menggunakan hitungan kursi di DPRD DKI, maka gabungan jumlah kursi PDI-P dan Gerindra kalah dengan jumlah kursi Demokrat dan koalisinya, yang merupakan pendukung pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

"Bukan suara partai yang membuat kami duduk di sini. Itu tidak konsisten kalau Anda minta saya mundur dari Wagub. Anda semua takut saya jadi gubernur saja," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Untuk diketahui, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik menganggap Ahok sebagai orang yang tak tahu cara berterima kasih apabila ia benar mundur dari partai. Menurut Taufik, Ahok bisa seperti saat ini karena jasa Partai Gerindra, yang mengusungnya pada Pilkada DKI 2012.

Taufik juga berpendapat, meski aturan hukum pengunduran diri tak akan membuat Ahok kehilangan jabatan, Ahok secara etika seharusnya mundur saat memutuskan meninggalkan partai yang telah mengusungnya.

"Kalau mau konsisten, setelah mundur dari partai, mundur juga dari jabatan gubernur. Kan dia bisa jadi seperti sekarang karena partai. Jadi, jangan mau enaknya aja," ujar anggota DPRD DKI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN Palmerah 15 Pagi, Banyak Orangtua Antar Anaknya hingga ke Kelas

Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN Palmerah 15 Pagi, Banyak Orangtua Antar Anaknya hingga ke Kelas

Megapolitan
Faldo Maldini Mengaku Sudah Kantongi Dukungan dari 5 Parpol untuk Maju Jadi Bakal Calon Wali Kota Tangerang

Faldo Maldini Mengaku Sudah Kantongi Dukungan dari 5 Parpol untuk Maju Jadi Bakal Calon Wali Kota Tangerang

Megapolitan
Seorang Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Masjid Koja Jakarta Utara

Seorang Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Masjid Koja Jakarta Utara

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 8 Juli 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 8 Juli 2024

Megapolitan
Keriuhan Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN 05 dan 07 Pasar Baru

Keriuhan Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN 05 dan 07 Pasar Baru

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 8 Juli 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 8 Juli 2024

Megapolitan
Selama Oknum Polisi Tertangkap Pungli Tak Dipecat, Kelakuannya akan Begitu-begitu Saja

Selama Oknum Polisi Tertangkap Pungli Tak Dipecat, Kelakuannya akan Begitu-begitu Saja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga Sukabumi Puluhan Tahun Kebanjiran | Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

[POPULER JABODETABEK] Warga Sukabumi Puluhan Tahun Kebanjiran | Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Atap Sekolah Faradisa Islamic School Pamulang Ambruk Timpa Rumah dan Warung

Atap Sekolah Faradisa Islamic School Pamulang Ambruk Timpa Rumah dan Warung

Megapolitan
Pria di Ciputat Diduga Gantung Diri Karena Terlilit Utang

Pria di Ciputat Diduga Gantung Diri Karena Terlilit Utang

Megapolitan
Banjir di Mampang Prapatan Disebut Langsung Surut Usai Hujan Reda

Banjir di Mampang Prapatan Disebut Langsung Surut Usai Hujan Reda

Megapolitan
Tebing Tol Bintaro Longsor Tak Sampai Ganggu Lalin di Tol

Tebing Tol Bintaro Longsor Tak Sampai Ganggu Lalin di Tol

Megapolitan
Warga Kebon Jeruk Mengenang Kali Sekretaris: Dulu Pernah Asri, Kini jadi Penyebab Banjir

Warga Kebon Jeruk Mengenang Kali Sekretaris: Dulu Pernah Asri, Kini jadi Penyebab Banjir

Megapolitan
Seorang Pria di Ciputat Ditemukan Tewas Gantung Diri

Seorang Pria di Ciputat Ditemukan Tewas Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com