Salah satu lokasi parkir liar adalah di kolong tol Cakung, tepatnya di dekat Stasiun Cakung, Jakarta Timur. Bahkan, area parkir liar tersebut bisa menghasilkan Rp 18 juta per bulan.
Andi (24), salah satu penjaga parkir tersebut, mengatakan bahwa area parkir seluas lebih kurang 10 x 8 meter itu mampu menampung 300 sepeda motor setiap harinya.
"Kami buka dari jam 6 pagi sampai 11 malam. Tarifnya cuma Rp 2.000, seharian penuh," kata Andi saat ditemui Warta Kota, Kamis (11/9/2014) siang.
Asumsinya, jika tarif parkir tersebut Rp 2.000 per motor dengan kapasitas 300 motor, maka per hari lahan parkir itu menghasilkan Rp 600.000. Sementara jika dihitung per bulan, bisa mencapai lebih kurang Rp 18 juta.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan, warga yang memarkirkan kendaraannya kebanyakan penumpang kereta api.
Mereka memarkirkan sepeda motornya pagi hari. Kemudian menumpang kereta di Stasiun Cakung yang hanya berjarak 20 meter untuk menuju tempat kerjanya.
Lalu, kendaraan akan diambil kembali pada sore atau malam hari, setelah mereka pulang bekerja. "Di sini ada empat petugas. Satu koordinatornya. Kalau saya hanya jaga parkir. Sehari dikasih Rp 50.000," katanya.
Ia mengaku tidak mengetahui bahwa kolong tol itu adalah ruang terbuka hijau yang dilarang dijadikan tempat parkir. Andi hanya berharap agar pemerintah tetap bisa melegalkan lahan parkir tersebut.
"Jangan sampai digusurlah. Saya kan cuma cari makan. Lagian kan enggak mengganggu. Penumpang kereta juga lebih senang di sini karena lebih murah dan aman," katanya. (Mohamad Yusuf)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.