Ia menyerahkan penuh usulan calon Wagub DKI kepada dua partai tersebut. "Terserah merekalah. Emangnya gue pikirin," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Bahkan, jika boleh memilih, Basuki mengaku akan memimpin Ibu Kota sendirian. Sebab, DKI sudah memiliki sebanyak empat Deputi Gubernur serta Sekretaris Daerah (Sekda). Deputi Gubernur merupakan jabatan PNS Pemprov DKI yang tugas utamanya adalah membantu kepala daerah merumuskan kebijakan pembangunan.
Jabatan ini ditunjuk langsung oleh gubernur saat baru terpilih. Para pejabat DKI ini, kata Basuki, memiliki kompetensi yang baik serta telah bersepakat untuk membangun Jakarta Baru. Mereka juga merupakan profesional, tanpa latar belakang dan embel-embel partai politik. Sehingga, tidak akan terganggu dengan kepentingan terselubung partai politik.
"Biarin saja lah. Kalau mau, gue enggak mau tandatangan (usulan calon Wagub). Pusing amat," kata Basuki singkat.
Basuki memiliki tiga sosok calon wagub ideal untuk bersama memimpin Jakarta. Ketiga tokoh itu unggul dalam pengelolaan sebuah kota. Yakni mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, serta Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani.
Namun, dua nama yang paling kuat mencuat dalam bursa calon Wagub DKI adalah Ketua DPD PDI-Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin serta Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan, jika kepala daerah terpilih menjadi pejabat lain, maka jabatan kepala daerah otomatis digantikan wakil kepala daerah. Maka, Basuki menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.