Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Saluran Pipa, Konsumen PGN Tak Terkena Dampak Kenaikan Elpiji

Kompas.com - 15/09/2014, 20:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Gas Negara (PGN) menjamin konsumennya tidak akan terpengaruh terhadap kenaikan harga gas elpiji. Dia meyakini itu disebabkan karena distribusi gas milik PGN tidak menggunakan tabung gas elpiji, melainkan melalui saluran pipa.

"PGN menjual produk gas bumi untuk berbagai sektor yang disalurkan melalui pipa. Jadi kami tidak menjual elpiji. Itulah kenapa pelanggan PGN tidak terpengaruh kenaikan harga gas elpiji," kata Juru Bicara PGN Irwan Andriatmanto kepada Kompas.com, Senin (15/9/2014).

Menurut Irwan, saat ini rumah tangga merupakan sektor terbesar yang dilayani PGN. Ia mengklaim, harga gas bumi dari PGN untuk sektor rumah tangga hanya sepertiga dari harga gas elpiji.

"Kalau satu rumah tangga menghabiskan satu gas elpiji setiap bulan, dengan harga sekarang berarti Rp 114 ribu. Kalau di pasar bisa Rp 120-125 ribu. Dengan jumlah pemakaian yang sama, misalnya 12 kilogram sebulan, kalau dengan menggunakan gas bumi cuma habis Rp 35-40 ribu," kata Irwan.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menginstruksikan Dinas Energi DKI untuk segera menambah jaringan pipa gas ke rumah susun. Ahok, sapaan Basuki mengatakan bahwa penggunaan pipa gas ini mengurangi beban biaya hidup masyarakat.

"Orang miskin tidak perlu pakai tabung gas, karena tabung gas itu mahal. Jadi, saya tegaskan ke Dinas Energi untuk menggunakan pipa dan semua rusun harus disambungkan dengan pipa gas," kata dia, di Balaikota Jakarta. [Baca: Sebut untuk Ringankan Beban Warga, Ahok Perintahkan Semua Rusun Pakai Jaringan Gas]

Untuk informasi, saat ini rusun milik Pemprov DKI yang telah dialiri jaringan pipa gas adalah rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Sejak pekan lalu, harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kilogram naik. Penyesuaian harga diputuskan sebesar Rp 1.500 per kg (nett Pertamina) sehingga untuk kemasan 12 kg kenaikannya adalah sekitar Rp 18.000 per tabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com