Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digusur PT KAI, Warga "DPR" Mengadu ke Jokowi

Kompas.com - 22/09/2014, 12:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seratusan warga "DPR" atau "di pinggir rel" mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2014).

Mereka memprotes penggusuran permukiman yang dilaksanakan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Seorang pengunjuk rasa atas nama Sunaryo (48) mengatakan, permukimannya digusur PT KAI setelah hari raya Idul Fitri, Agustus 2014 lalu.

Permukiman kumuh itu berada tepat di RW 15, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Oleh sebab itu, warga tidak lagi memiliki tempat tinggal. "Kami ke sini minta keadilan. Nasib kami di Jakarta terkatung-katung. Kami minta Jokowi-Ahok menuhin janjinya menyediakan tempat tinggal yang layak, sesuai janjinya dulu," ujar Sunaryo kepada Kompas.com.

Pascadigusur, lanjut Sunaryo, sekitar seribu warga yang mayoritas berprofesi sebagai pemulung, sopir, dan tukang ojek tersebut terpaksa pindah ke tempat lain. Ada warga yang terpaksa membuat bedeng seadanya di tepi Kanal Banjir Barat. Ada juga yang pindah ke sanak saudaranya.

Sunaryo sendiri mengaku pindah di bantaran Kanal Banjir Barat. Dia tidak mengetahui pasti akan ke mana dia dan keluarganya pindah selanjutnya. "Coba bayangkan, kami kan punya anak-anak yang sekolah dekat situ. Bagaimana jadinya kalau anak-anak enggak punya rumah?" ujar dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, perwakilan pengunjuk rasa sempat bertemu pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. PNS mengatakan bahwa pengunjuk rasa salah sasaran.

Seharusnya, aspirasi itu ditujukan kepada PT KAI sebagai pemilik lahan. Dalam kebijakan penggusuran itu, Pemprov DKI hanya bersifat membantu. Kendati demikian, perwakilan pengunjuk rasa menolak. Mereka bersikukuh bahwa yang bertugas menyediakan tempat tinggal layak adalah Pemprov DKI Jakarta, bukan PT KAI.

Warga pun akhirnya memilih berorasi secara bergantian dan mengacung-acungkan spanduk berisi tuntutannya di depan kantor gubernur. Saat aksi unjuk rasa berlangsung, Joko Widodo tengah menerima sejumlah tamu di ruang kerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com