Penerapan parkir meter ini merupakan salah satu cara minimalisir kemacetan di Ibu Kota. Ia berharap, melalui pelaksanaan parkir meter dapat memaksa pengendara kendaraan pribadi untuk menggunakan transportasi massal. Sementara untuk progress pelaksanaan uji coba parkir meter di Jalan Sabang, Basuki mengaku mesin parkir meter yang didatangkan dari Swedia belum tiba di Jakarta.
"Laporan (dari Dishub) baru sampai di Kuala Lumpur barang (mesin) nya. Minggu depan, baru masuk (Jakarta)," kata pria yang akrab disapa Ahok.
Berbeda dengan Basuki, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga menjelaskan, mesin parkir meter telah tiba di Jakarta. Saat ini, lanjut dia, vendor uji coba parkir meter di Jalan Sabang sedang proses di bea cukai. Sehingga, pekan depan, diharapkan, uji coba parkir meter di Jalan Sabang sudah dapat diterapkan.
Setelah proses bea cukai, akan dilakukan pembenahan infrastruktur terlebih dahulu. Seperti rambu, marka parkir, serta pemasangan kamera pengintai (CCTV). Sebanyak 33 juru parkir pun telah direkrut untuk membantu mensosialisasikan penggunaan parkir meter di Jalan Sabang.
Adapun biaya sistem parkir meter masih terus dikaji UPT Perparkiran Dishub DKI. Besarannya antara Rp 4.000 sampai Rp 8.000. Para pengguna fasilitas parkir meter akan dikenakan biaya setiap satu jamnya. Namun, tarif itu berlaku progresif.
"Cara membayarnya harus pakai kartu dan top up di bank atau tempat yang disediakan," kata Sunardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.