Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Repot Pakai Koin, Dishub Janjikan Kartu Elektronik untuk Bayar Parkir

Kompas.com - 26/09/2014, 17:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar pengguna jasa parkir di Jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat, mengaku kesulitan saat harus membayar parkir dengan koin melalui mesin parkir meter.

Namun sebenarnya hal ini sudah diprediksi oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Kepala Unit Pelaksana Perparkiran Dishub DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, mengatakan tarif parkir yang dibayar dengan koin hanya berlangsung selama masa percobaan. [Baca: Ada Mesin Parkir, Mobil Tak Betah Lama-lama Parkir di Jalan Sabang]

Selanjutnya, jika sistem ini efektif maka pembayarannya akan dilakukan dengan kartu elektronik (e-card). "Ini kan (bayar pakai koin) hanya sementara saja, selanjutnya kami akan bekerja sama dengan bank, supaya parkirnya memakai e-card," kata Sunardi di sela-sela peluncuran mesin parkir meter. [Baca: Repotnya Pengendara Bayar Parkir Meter Pakai Koin di Jalan Sabang]

Bahkan, menurut dia, bila kerja sama dengan bank memakan waktu lama, Dishub berencana untuk memproduksi kartu parkir sendiri. Nantinya kartu parkir itu dapat digunakan di seluruh area yang sudah dipasang mesin parkir meter.

Sunardi menuturkan, sejauh ini baru Jalan Sabang yang dijadikan uji coba pemasangan mesin parkir meter. Alasannya, jalan itu memiliki intensitas parkir yang tinggi. Lokasi ini juga dekat dengan jalan yang memberlakukan three in one atau tiga orang dalam satu mobil.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sebagian besar pengguna jasa parkir kerepotan saat diminta memasukkan koin ke dalam mesin parkir meter. Sebab koin yang saat ini baru dapat terdeteksi oleh mesin adalah koin pecahan Rp 500 yang berwarna putih. Akhirnya mereka menukarkan terlebih dahulu uang kertas milik mereka dengan koin yang dibekali di setiap juru parkir.

Namun, karena setiap juru parkir hanya dibekali uang koin senilai Rp 40.000, maka tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pengguna jasa parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com