Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Gusur Kalijodo, Ahok Pindahkan Warga ke Rusun Daan Mogot

Kompas.com - 27/09/2014, 15:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bertekad untuk membereskan kawasan Kali Jodo secara bertahap.

Jika Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI telah berhasil merampungkan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Daan Mogot, Jakarta Barat, maka warga setempat akan langsung direlokasi.

"Kami mau bersihkan pelan-pelan, pasti. Makanya ini lagi menunggu Rusun Daan Mogotnya siap dan mereka (warga) harus mau pindah ke sana, jangan ada alasan jauh lokasi (rusun), masih di Jakarta ini," kata Basuki, di Taman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2014).

Ia mengatakan, sedianya kawasan Kalijodo merupakan area terbuka hijau. Kawasan yang kini terkenal dengan lokasi prostitusi dan pedagang kaki lima itu akan dikembalikan fungsinya oleh DKI menjadi jalan inspeksi.

Dia menganggap warga melanggar aturan karena mendirikan bangunan liar di atas lahan negara. Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan, dahulu kawasan Kalijodo sudah pernah ditertibkan. Hanya saja, Dinas Pekerjaan Umum tidak kunjung membangun jalan inspeksi.

Sehingga, PKL dan pekerja seks komersial (PSK) kembali membuka lapak dan mendirikan bangunan di sana. "DKI juga tidak pernah cari solusi penyelsaian Kalijodo ini. Makanya mereka balik lagi ke sini. Warga harus relokasi ke rusun yang sudah ada PAM dan gas nya," kata Basuki.

Pada Kamis (27/2/2014) lalu, Basuki juga pernah "blusukan" ke lokasi ini bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dari dalam mobil Toyota Hi-Ace, Jokowi-Basuki memantau kawasan Kalijodo yang berada di pinggir Kanal Banjir Barat (KBB) itu.

Selain dipenuhi rumah kumuh, wilayah itu juga telah berdiri puluhan kelab malam kelas bawah.
Di sisi lain, pada kesempatan ini, Basuki turut melakukan penanaman pohon di Taman Kota Penjaringan. Acara tanam pohon ini diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Trisakti.

Suami Veronica Tan itu kemudian menanam pohon jenis trembesi. Ia berharap, melalui penanaman pohon, dapat membuat Jakarta lebih hijau. "Biar suhunya tidak terlalu panas. Karena ini ada hubungannya dengan emosi. Kalau adem, kan enak," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com