Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Terdakwa: Arfiand Meninggal karena Infeksi Paru, Bukan Dipukuli

Kompas.com - 29/09/2014, 18:32 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Infeksi paru disebut menjadi dugaan penyebab meninggalnya Arfiand Caesar Al Irhami (16), pelajar kelas X SMA Negeri 3 Jakarta, pada Jumat (20/6/2014).

Hendarsam Marantoko, kuasa hukum terdakwa W—salah satu terdakwa dalam perkara meninggalnya Arfiand, mengatakan, pemeriksaan oleh dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan bahwa kecil kemungkinan Arfiand meninggal karena dipukul.

"Itu kan enggak nyambung (sama) kekerasan yang ada, sedangkan di sekitar organ paru-paru (yang bermasalah). Artinya, itu tidak mendukung dakwaan jaksa itu sendiri," tutur Hendarsam, Senin (29/9/2014).

Dokter yang memeriksa jasad Arfiand, Cecep, hadir menjadi saksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin. Dalam kesaksiannya, dia mengatakan sakit di perut Arfiand dimungkinkan sebagai efek dari sakit di bagian paru.

Hendarsam berpendapat, dakwaan yang ditujukan kepada kliennya juga tidak masuk akal. Jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa W telah melakukan kekerasan terhadap Arfiand. Sedangkan menurut Hendarsam, W tidak terbukti melakukan hal tersebut.

Bahkan, lanjut Hendarsam, W sendiri diakui tidak menyentuh korban sama sekali sehingga dakwaan yang diberikan dianggap tidak kuat. Sidang kasus pembunuhan di SMAN 3 akan berlanjut pada Selasa (30/9/2014) dengan menghadirkan terdakwa DW dan juga mendengarkan keterangan saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com