Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, saat peluncuran sistem e-parking di Stasiun Besar Bogor, mengatakan aplikasi sistem e-parking menjadi salah satu upaya untuk menurunkan sirkulasi uang tunai.
"Bayangkan, di Stasiun Besar Bogor ini, setiap hari ada 6.000 hingga 7.000 sepeda motor yang parkir dan mobil mencapai 1.500. Kalau pakai uang tunai, ngantrinya bisa setengah jam, karena petugas harus mengembalikan uang kembalian," ujar Jonan, Rabu (1/10/2014).
Jonan menjelaskan, sistem e-parking ini memanfaatkan kartu Flazz dari BCA, TapCash dari BNI, dan e-money dari Bank Mandiri. Sistem baru ini, lanjut dia, memungkinkan arus pergerakan pengguna stasiun semakin lancar saat akan keluar dari lokasi parkir. "Apalagi, dalam sehari Stasiun Bogor jumlah penumpangnya bisa mencapai 100.000 hingga 120.000," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Reska Multi Usaha, Purwanto Handri mengatakan kapasitas parkir di Stasiun Besar Bogor cukup luas yakni mencapai 8.000 kendaraan per hari. "Dengan sistem ini, maka hanya butuh 0,7 detik untuk masuk dan 3 detik untuk transaksi keluar," katanya.
Sistem parkir baru ini masih membingungkan penumpang kereta, karena belum semua orang memahami model e-parking. Salah satu kebingungan diungkapkan Dedi Permana.
"Bingung saja. Gimana kalau pas saldonya habis, terus kita enggak bisa keluar dari lokasi parkir?" ujar dia.
(Soewidia Henaldi/Hertanto Soebijoto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.