"Tapi wacana itu (pemakaman online) memang sudah bergulir sejak 10 tahun yang lalu," ujar Sugiharto ketika ditemui di Kompleks TPU Karet Bivak pada Jumat (3/10/2014).
Sugiharto mengatakan, pada dasarnya, pihak pengelola TPU akan siap apabila sistem layanan pemakaman online diberlakukan. Namun, akan ada kendala dan tantangan tersendiri bagi pengelola sebagai eksekutor di lapangan. Kendala tersebut harus dibenahi terlebih dahulu secara manual.
Sebelumnya, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta berencana menerapkan pelayanan pemakaman secara online. Uji coba pelayanan memakai sistem ini akan dilakukan pada November 2014.
"Uji coba akan dilaksanakan di TPU Karet Bivak," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar, di Balaikota Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Nandar mengatakan, sistem tersebut akan membuat masyarakat lebih mudah mengakses layanan pemakaman, termasuk untuk mendapatkan informasi ketersediaan lahan makam dan pendataan oleh petugas makam.
Dalam sistem online berupa situs web tersebut akan dicantumkan nama ahli waris dari setiap makam. Harapannya, sistem pemakaman tumpang yang sekarang sudah berjalan juga akan terdata semakin baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.