Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Liar di Taman Menteng Macetkan Jalan Cokroaminoto

Kompas.com - 06/10/2014, 08:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Operasi penertiban parkir liar yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta ternyata belum menjangkau kawasan Jalan HOS Cokroaminoto, terutama di sekitar kawasan Taman Menteng, Jakarta Pusat.

Setiap harinya, selalu tersedia area parkir ilegal di badan jalan, tepatnya di depan Hotel Ibis Budget dan Kafe Starbucks yang ada di kawasan tersebut. Padahal, di sekitar Taman Menteng sebenarnya telah tersedia gedung parkir empat lantai.

Pantauan Kompas.com pada Sabtu (4/10/2014) malam, ada puluhan mobil yang parkir sembarangan. Kondisi ini menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas dari arah Menteng menuju Kuningan. Keadaan diperparah karena mobil diparkirkan bukan dalam posisi paralel, melainkan dalam posisi serong.

Posisi mobil-mobil yang parkir dalam posisi serong membuat ruas Jalan HOS Cokroaminoto hanya tinggal tersisa satu lajur, berhubung jalan tersebut hanya terdiri atas dua lajur.

Menurut penuturan Een (29), salah seorang pedagang asongan yang biasa berjualan di Taman Menteng, parkir liar biasanya marak saat menjelang petang hingga malam hari. "Kalau sudah mau malam, mulai banyak tuh mobil-mobil yang parkir (sembarangan). Kan orang-orang pada mau nongkrong tuh," ujar Een.

Een menjelaskan, kemacetan yang terjadi akibat pakir liar saat Sabtu malam belum seberapa apabila dibandingkan dengan saat hari kerja. Karena di hari kerja kemacetannya terjadi saat jam sibuk pulang kantor.

"Kalau hari biasa, macetnya bisa dari perempatan sini (Taman Menteng) nyampe perempatan sana (Kantor KPU)," ujar Een.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com