Bima dan Arjuna adalah bayi kembar siam dengan jenis conjoined twin inschiophagus tetrapus dengan tulang panggul, alat kelamin, anus dan saluran cerna jadi satu. Menurut Direktur Utama RSHS, Dr Bayu Wahyudi, operasi pemisahan tersebut akan memakan waktu cukup lama.
"Operasi pemisahan ini akan memakan waktu kurang lebih 16 jam. Operasi dimulai pukul 06.30 WIB dan selesai sekitar pukul 23.00 WIB," kata Bayu saat konferensi pers di ruang COT RSHS Bandung, Senin pagi.
Lebih lanjut Bayu menambahkan, operasi pemisahan ini cukup sulit karena ada beberapa organ dan pembuluh darah yang jadi satu. Untuk itu, tak kurang dari 99 orang dokter dari beberapa spesialisasi seperti bedah anak, anestesi, urologi, bedah plastik, orthopedi, spesialis anak, patologi klinik, rehabilitasi medik, psikologi, ahli farmasi, ahli gizi serta perawat-perawat khusus akan dilibatkan langsung.
"Tim medis telah memberikan penjelasan mengenai operasi yang akan dilakukan serta kemungkinan risiko yang dapat terjadi yang tertuang dalam penandatanganan inform concent," tuturnya.
Sementara itu, tindakan operasi pemisahan ini dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah pertimbangan usia. Sejak dilahirkan pada 2 Januari 2013 tahun lalu, usia bayi pasangan Robby dan Susan ini dinyatakan telah cukup untuk menjalani operasi pemisahan.
"RSHS telah merawat bayi kembar siam ini selama 1 tahun 9 bulan. Kini berat badan keduanya sudah 16,2 kilogram. Keduanya telah baik dan siap menjalani operasi pemisahan. Keduanya bayi laki-laki," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.