Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pos Pengumben Ambles, Banyak Pengendara Kecelakaan

Kompas.com - 06/10/2014, 21:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Cekungan bekas amblesnya Jalan Pos Pengumben dekat Apartemen Permata Eksekutif yang melintasi Kali Pesanggrahan menyebabkan jalan tersebut rawan kecelakaan. Keluhan disampaikan warga yang sering melintas di kawasan itu.

"Iya tuh sejak jalan itu ambles, sudah enggak terhitung lagi berapa orang yang jatuh dan kecelakaan di tempat itu," ujar Asep (35) pedagang makanan dan minuman yang berada sekitar 1 meter dari lokasi.

Asep yang sudah berjualan selama lima tahun di tempat tersebut, tahu betul kapan jembatan itu rusak. Sepengetahuannya, jembatan itu sudah hampir lima bulan ambles dan perbaikannya hanya setengah-setengah.

"Sudah berapa kali itu dibetulin tetapi sayangnya cuma ditambal saja atasnya, enggak benar-benar dibetulin. Seharusnya bagian bawah diperiksa juga jangan yang atasnya saja," kata pria itu kepada Warta Kota, Senin (6/10/2014).

Kondisi jalan yang rusak itu menyebabkan banyak warga yang melintas terjatuh. Bukan hanya malam hari, tetapi siang hari juga kerap pengendara motor jatuh.

"Kebanyakan yang jatuh itu cewek, soalnya kaget dari kedua arah dari Pos Pengumben dan Joglo kondisi jalannya menurun. Pasti pengendara kebanyakan ngebut terus kaget karena pas di bawah jalannya ada cekungan," katanya.

Ade (32) petugas keamanan Apartemen Permata Eksekutif yang mengatur arus keluar masuk mobil dari apartemen ke jalan mengatakan kerusakan jalan menuju Joglo itu sudah sangat parah. Sedangkan jalan yang menuju Pos Pengumben tak begitu rusak.

"Tetapi sekarang sehabis ditambal yang rusak parah justru yang ada di jalan yang menuju Pos Pengumben. Yang menuju jalan Joglo belum terlalu parah meskipun ambles juga," ujarnya.

Kerusakan diduga juga disebabkan oleh truk proyek pengerjaan normalisasi Kali Pesanggrahan yang lalu lalang. Sejak pengerjaan itu dimulai, banyak kendaraan besar jenis truk yang keluar masuk dan kebanyakan kelebihan beban.

"Truk yang lewat itu bawa tanah dan kelebihan beban. Mungkin gara-gara itu jadi ambles jalan di sini."

Amelia (28) dan Andi (29) yang sedang berhenti di depan apartemen mengaku harus ekstra hati-hati saat melintas jalan itu. "Saya kan sering lewat sini, waktu pertama kali rusak belum tahu jadi ngebut sampai shock breaker saya bunyi pletak. Tetapi sekarang karena sudah tahu dan sering lewat kalau lewat jalan ini jadi hati-hati, pelan-pelan saja," ujar pasangan kekasih yang mengendarai motor.

Keduanya berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut agar tak ada lagi pengendara yang terjatuh. "Kalau bisa dibenerinnya yang bagus sekalian jangan setengah-setengah kayak begini," ujarnya.

Sementara itu, Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Barat belum dapat dikonfimasi soal masalah ini. Saat dihubungi melalui telepon, dia tak menjawab. Begitu juga pesan singkat yang tidak dibalas. Saat dikunjungi ke kantornya, anak buahnya mengatakan bahwa dia sedang tidak ada di tempat. (Wahyu Tri Laksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com