Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Stasiun, Calon Wali Kota Depok Ini Kehilangan Sepeda

Kompas.com - 08/10/2014, 16:37 WIB
DEPOK, KOMPAS.com - Bakal calon wali kota Depok, JJ Rizal, mendapat cobaan lagi. Kali ini, dia harus berpisah dengan teman seperjalanannya selama hampir 10 tahun terakhir, sebuah sepeda dengan frame bermerek Marin. Sepeda ini hilang di pelataran Stasiun Pondok Cina, Depok, yang tak punya sistem parkir untuk sepeda.

"Hilang pada Jumat (3/10/201/4)," kata Rijal, saat dihubungi, Rabu (8/10/2014). Cerita soal kehilangan sepeda ini juga dia tuturkan dalam laman Facebook-nya. "Padahal 25 November 2014 nanti dia (sepeda itu) tepat 10 tahun menemani perjalanan saya."

Dari kehilangannya ini, Rizal menyayangkan ketiadaan sistem parkir di stasiun. Padahal, ujar dia, para pesepeda pada dasarnya tak keberatan harus membayar biaya parkir, yang tentu saja secara logika berbeda nominalnya dengan tarif parkir sepeda motor dan mobil.

"Harusnya ada lahan khusus (untuk parkir) sepeda. Tak masalah bayar parkir. Dulu bahkan ada pajak sepeda (penneng)," papar Rizal. Kalau di luar negeri, para pengguna sepeda membayar pajak sepeda dan parkir ini, tetapi mendapatkan keringanan dan kemudahan untuk pajak lain karena pemerintah setempat mendorong warga beralih ke transportasi publik dan ramah lingkungan.

Hilangnya Marin si Hitam

Seperti biasa, kata Rizal, pada Jumat itu dia beraktivitas sejak siang. Dia mengendarai sepeda ke stasiun Pondok Cina dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan menumpang kereta.

"Karena tidak ada parkir khusus sepeda, maka saya parkir di mana tempat yang tidak menganggu apalagi sampai mengambil lahan parkir motor. Gembok saya pasang. Biar aman diikatkan ke pagar," papar Rizal.

Sepulang dari aktivitasnya di Jakarta, sekitar pukul 22.00 WIB, Rizal tak lagi mendapati sepedanya di tempat terakhir kali dia tambatkan. "Saya ke petugas jaga parkir dan melapor," ujar dia.

Kepada petugas tersebut, Rizal menggambarkan ciri-ciri sepedanya. Namun, jawaban yang dia dapat adalah, "Tidak ada yang lihat, sepeda mas hilang dan maaf kami hanya bertanggung jawab pada motor serta mobil." Seusai memberikan jawaban itu, sang petugas langsung saja berlalu dan masuk kembali ke pos jaganya.

Rizal pun berusaha mendapat kejelasan soal nasib sepedanya dengan mendatangi satpam stasiun dan melaporkan kembali soal hilangnya si Marin. Satpam itu, kata dia, menjawab, "Maaf mas bukan tanggungjawab kami, coba ke petugas parkir."

Katanya hemat energi?

Dengan semua jawaban itu, Rizal hanya bisa mendengarkan. Namun, momentum hilangnya si Marin ini mengusik lagi kegelisahan lamanya. "Buat apa hemat energi, ramah lingkungan, kurangi kemacetan, jika mereka yang bersepeda dianggap rendah, dipandang sebelah mata? Pesepeda kok malah diperlakukan seperti paria ini?" tanya dia.

Bila konsep hemat energi dan ikutannya itu tak semata jargon, kata Rizal, seharusnya tak hanya parkir sepeda yang tersedia di stasiun maupun areal publik, tetapi juga bahkan ada insentif seperti yang diberlakukan di banyak negara maju. "Karena (para pesepeda) ini membantu program pemerintah soal hemat energi dan sebagainya itu."

Akhirnya, Jumat malam itu Rizal harus pulang menumpang ojek. Sepanjang perjalanan, kenangan tentang Marin si Hitam terbayang. "Sepeda itu pernah menemani saya menempuh jalur dari Depok, Jakarta, Bogor. Pernah diangkut ke Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Banten, dan Bali," tutur dia.

Sepeda ini, lanjut Rizal, merupakan angkutan hariannya di seputar Depok. "Pada 25 November 2014, Marin Si Hitam, sepeda kesayangan teman beraktivitas genap 10 tahun menemani saya. Tetapi, kali ini berulang tahun tidak dengan saya lagi..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com