JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan kampung deret Petogogan, Jakarta Selatan, memang sudah selesai. Rumah berderet berwarna oranye ini pun sudah dialiri listrik dan air. Namun, masalah air kerap dikeluhkan warga.
"Tapi airnya masih suka keruh dan mati," keluh Wiwin, salah satu penghuni kampung deret Petogogan, Jakarta Selatan, Sabtu (11//2014),
Menurut dia, sekali waktu air PAM yang mengaliri rumah-rumah tersebut mati seharian. Ketua RT 10, Sugino, pun membenarkan hal ini.
"Memang pernah mati seharian waktu empat hari sebelum Lebaran, tapi kata orang Dinas, stasiun air di Pondok Labu kerendem," kata Sugino.
"Waktu itu malahan saya sampai bilang, kalau tak diberesin juga, saya bakal lapor pak Ahok atau pak Jokowi sekalian. Setelah itu baru selesai," kisahnya.
Kini, masalah tersebut diakuinya sudah selesai. Air PAM tak lagi mati seharian. Hanya saja, air PAM ini seringkali kotor dan keruh. Parahnya, air keruh ini biasanya keluar di pagi hari pukul 07.00-08.00 WIB. "Nggak lama sih, paling lima menitan," katanya.
Namun, dalam waktu lima menit, debit air keruh yang keluar cukup banyak. Air ini tak bisa dipakai untuk mandi ataupun keperluan lainnya. Mau tak mau air ini harus dibuang.
"Ujung-ujungnya airnya dipakai untuk siram tanaman, sayang kalau dibuang," urainya.
Masalah air keruh ini, dikatakan dia, akan mulai didata dan diurus oleh Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) setempat untuk dilaporkan ke dinas terkait. "Setiap bulannya kami bayar sekitar Rp 120.000, ya kami juga mau airnya bersih," ucapnya bijak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.