Fuad Fahrudin (43), sopir bajaj asal Semarang itu, merasa curiga setelah mendengar teriakan minta tolong dari kantor PT Rajawali Prima Indonesia, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (11/10/2014) sekitar pukul 08.00.
Menurut keterangan polisi, sebelum Fuad mendengar teriakan minta tolong, warga di sekitar mengaku melihat seorang pria yang tampak gelisah di luar kantor sekitar pukul 07.00.
Fuad pun kemudian melapor ke ketua RW setempat dan oleh ketua RW diteruskan ke polisi. Tidak beberapa lama, polisi pun datang ke lokasi.
Berdasarkan keterangan dari warga setempat, pelaku diduga masih berada di dalam gedung kantor. Setelah masuk ke kantor, polisi langsung menemukan kedua korban pembunuhan, yakni manajer keuangan Yuyun Herawati dan seorang staf keuangan Juniati Surjana (Yoan).
Yuyun merupakan sasaran pembunuhan JE, sedangkan Yoan yang kebetulan berada di sana kena imbasnya. Polisi menyisir tempat kejadian perkara dan menemukan jejak dari tetesan darah mengarah ke atas gedung. Di sanalah polisi berhasil menangkap JE yang bersembunyi di dalam gentong air.
"Pas kami ke atas tiba-tiba ada bunyi ringtone handphone, jadi pelaku langsung ketahuan," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsektro Tamansari Kompol Ferio Sano Ginting.
JE membunuh bos serta karyawan di kantornya sendiri didasari alasan sakit hati. JE mengaku dijanjikan bekerja sebagai petugas administrasi HRD dengan gaji per bulan sebesar Rp 2,2 juta dan uang makan setiap harinya Rp 30.000. [Baca: Anggap Komitmen Kerja Tak Sesuai, Pemuda Bunuh Bos di Kantornya]
Namun, kenyataannya, yang dia dapat setelah enam hari bekerja tidak sesuai janji. Dia merasa kesal kemudian berencana membunuh atasannya sendiri. [Baca: Ini Kronologi Pemuda 21 Tahun Bunuh Bosnya di Jakarta Barat]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.