Hal ini disampaikan Tri ketika meninjau rumah warga di Persada Kencana yang kerap banjir. Salah satu penyebab banjir parah ini ada pada saluran air besar di belakang rumah warga. Saluran air tersebut mampet, berwarna hitam, dan akan meluap saat hujan.
Tri mengatakan, salah seorang warga "curhat" bahwa dia pernah menemukan kasur yang dibuang di saluran air itu. "Sampai kasur saja dibuang ke kali. Coba bayangkan itu. Bagaimana enggak banjir, kan?" ujar Tri Ardhianto di Bekasi, Senin (13/10/2014).
Hal yang sama, kata dia, juga ditemui di sepanjang kali di Kaliabang Tengah. Tumpukan sampah di sana, menurut Tri, sudah di luar batas kewajaran. Berbagai macam sampah, seperti kasur dan lemari bekas, pernah ada di sana.
Dinas Bina Marga dan Tata Kota (Disbimarta) Bekasi telah melakukan upaya untuk melakukan normalisasi terhadap kali-kali di Bekasi. Namun, upaya tersebut tidak akan berhasil jika masyarakat juga masih hobi membuang sampah sembarangan.
Hari ini, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meninjau langsung lingkungan rumah warga di Bekasi. Setelah dilihat, ternyata salah satu penyebab banjir parah ada pada saluran air besar yang berada di belakang rumah warga. Saluran air tersebut mampet, berwarna hitam. Jika hujan, airnya pasti akan meluap.
Melihat hal ini, rencananya, normalisasi akan segera dilakukan terhadap saluran air tersebut. Endapan sampah yang tinggi di saluran akan diangkat. Solusi jangka panjangnya, harus ada perbaikan pada sistem aliran air di Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.