JAKARTA, KOMPAS.com- Warga kampung deret Petogogan, mengaku enggan memanfaatkan fasilitas PAM yang diberikan. Mereka memilih membuat sumur tanah suntik sendiri dibanding harus menggunakan air PAM yang keruh.
Beberapa warga membuat sumur tanah suntik baru seharga Rp 6 juta per buah. Sementara warga lainnya terpaksa membuka kembali lubang sumur suntikan lama miliknya, tak tak ditutup oleh kontraktor pembangunan.
"Lubang sumur saya yang lama ditutup pakai paralon, jadi waktu dicor enggak tertutup benar lubangnya. Tinggal dibobol saja keramiknya terus pasang pompa," ujar Marin (46) warga RT 12/05 Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2014).
Sumur ini dibuat karena adanya keluhan warga soal air PAM yang mengalir di rumahnya. Warga mengeluhkan tentang air yang tak layak konsumsi. "Airnya butek (keruh, red), berwarna, ada pasirnya juga," kata Marin.
Kata dia, air PAM kadang berwarna kuning dan kadang berwarna cokelat gelap. Tak hanya itu, mereka juga mengeluhkan airnya yang berbau kaporit.
"Warga sama sekali enggak ada yang pakai buat mandi apalagi masak. Dipakai mandi saja gatal, apalagi buat minum, bisa sakit perut," ujarnya.
Hal senada juga dikeluhkan warga kampung RT 10, Wiwin, Maya dan Sugino, ketua RT 10. Dia mengeluhkan air PAM yang keruh di pagi hari. "Air keruh ini biasanya keluar di pagi hari pukul 07.00-08.00 WIB," ucap Sugino.
Namun, dalam waktu lima menit, debit air keruh yang keluar cukup banyak. Air ini tak bisa dipakai untuk mandi ataupun keperluan lainnya. Mau tak mau air ini harus dibuang.
"Ujung-ujungnya airnya dipakai untuk siram tanaman, sayang kalau dibuang," kata dia.
Masalah air keruh ini, dikatakan dia, akan mulai didata dan diurus oleh Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) setempat untuk dilaporkan ke dinas terkait. "Setiap bulannya kami bayar sekitar Rp 120.000, ya kami juga mau airnya bersih," ucapnya bijak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.