Suasana kampus yang padat dengan mahasiswa, menjadi semakin ramai begitu sejumlah anggota BNN lengkap dengan dua ekor anjing pelacak mulai menyisir sudut-sudut kampus yag dinilai potensial sebagai lokasi penyimpanan narkoba, Jumat (17/10/2014) siang.
Teriakan dan jeritan para mahasiswi pun umum terlihat saat seekor anjing ras herder bernama Cantik mulai mengendus dan menyusuri koridor kampus yang dipenuhi mahasiswa. Namun, usai melakukan penyisiran pada gedung utama yakni mulai dari blok satu hingga blok empat kampus, si Cantik belum dapat menemukan adanya jejak ataupun narkoba.
Penyisiran akhirnya berpindah menuju Gedung Serbaguna yang berada di sebelah timur gedung utama kampus. Pada gedung yang sebelumnya ditemukan ganja hingga seberat 8,6 kilogram pada bulan Agustus 2014 ini, si Cantik pun mengarahkan petugas pada salah satu ruangan.
Tidak butuh waktu lama si Cantik pun menggonggong sembari mengorek-ngorek lemari kayu di ruangan tersebut. Benar saja, usai dibongkar, petugas BNN pun menemukan satu alat pengisap atau bong di dalamnya.
Tidak puas menyisir gedung utama, pelacakan pun dilakukan pada area parkir dan kantin bandara yang berada di sebelah barat gedung utama kampus. Pada area parkir, langkah kaki si Cantik terlihat cepat melenggang, memastikan tak ada jejak narkoba.
Namun, sesampainya di pelataran kantin, si Cantik kembali menyalak, memberi isyarat bagi petugas untuk memeriksa bagian atas plafon kantin. Penciuman si Cantik pun kembali terbukti tajam, ganja dalam bungkusan dengan berat sekitar tiga gram ditemukan petugas dari atas plafon kantin.
Seusai menyisir kampus di Jalan Sawo Manila No 6 Pasar Minggu, tim BNN pun melakukan penyisiran pada Kampus Unas di Jalan Bambu Kuning, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, tak ada temuan narkoba di sini.
Belum bebas narkoba
Ditemui di lokasi, Kepala Humas BNN, Komisaris Besar Sumirat memastikan penyisiran hanya mendapati satu linting ganja siap konsumsi itu. Meski demikian, kata dia, bukti tersebut menunjukkan Kampus Unas belum bebas dari narkoba.
"Jumlah yang kami temukan memang kecil, namun hal itu menunjukkan bahwa masih ada orang yang 'bermain' di kampus ini," tegas Sumirat.
Sementara itu, Wakil Rektor Unas, Iskandar menjelaskan penyisiran yang dilakukan BNN merupakan tanggapan atas permintaan pihak rektorat terkait kembali maraknya narkoba di lingkungan Unas.
"Penyisiran ini adalah lanjutan dari aksi pemberantasan narkoba di Unas. Tujuannya agar kampus bisa bebas dari narkoba," ujar Iskandar.
(Dwi Rizki/Lucky Oktaviano)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.