Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Lagi di Unas, Masih Juga Ada Ganja

Kompas.com - 17/10/2014, 21:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Masih menjamurnya peredaran narkoba di lingkungan Kampus Universitas Nasional (Unas), Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali melakukan penyisiran. Benar saja, satu linting ganja serta alat isap sabu ditemukan di kampus swasta tertua di Jakarta itu.

Suasana kampus yang padat dengan mahasiswa, menjadi semakin ramai begitu sejumlah anggota BNN lengkap dengan dua ekor anjing pelacak mulai menyisir sudut-sudut kampus yag dinilai potensial sebagai lokasi penyimpanan narkoba, Jumat (17/10/2014) siang.

Teriakan dan jeritan para mahasiswi pun umum terlihat saat seekor anjing ras herder bernama Cantik mulai mengendus dan menyusuri koridor kampus yang dipenuhi mahasiswa. Namun, usai melakukan penyisiran pada gedung utama yakni mulai dari blok satu hingga blok empat kampus, si Cantik belum dapat menemukan adanya jejak ataupun narkoba.

Penyisiran akhirnya berpindah menuju Gedung Serbaguna yang berada di sebelah timur gedung utama kampus. Pada gedung yang sebelumnya ditemukan ganja hingga seberat 8,6 kilogram pada bulan Agustus 2014 ini, si Cantik pun mengarahkan petugas pada salah satu ruangan.

Tidak butuh waktu lama si Cantik pun menggonggong sembari mengorek-ngorek lemari kayu di ruangan tersebut. Benar saja, usai dibongkar, petugas BNN pun menemukan satu alat pengisap atau bong di dalamnya.

Tidak puas menyisir gedung utama, pelacakan pun dilakukan pada area parkir dan kantin bandara yang berada di sebelah barat gedung utama kampus. Pada area parkir, langkah kaki si Cantik terlihat cepat melenggang, memastikan tak ada jejak narkoba.

Namun, sesampainya di pelataran kantin, si Cantik kembali menyalak, memberi isyarat bagi petugas untuk memeriksa bagian atas plafon kantin. Penciuman si Cantik pun kembali terbukti tajam, ganja dalam bungkusan dengan berat sekitar tiga gram ditemukan petugas dari atas plafon kantin.

Seusai menyisir kampus di Jalan Sawo Manila No 6 Pasar Minggu, tim BNN pun melakukan penyisiran pada Kampus Unas di Jalan Bambu Kuning, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, tak ada temuan narkoba di sini.

Belum bebas narkoba

Ditemui di lokasi, Kepala Humas BNN, Komisaris Besar Sumirat memastikan penyisiran hanya mendapati satu linting ganja siap konsumsi itu. Meski demikian, kata dia, bukti tersebut menunjukkan Kampus Unas belum bebas dari narkoba.

"Jumlah yang kami temukan memang kecil, namun hal itu menunjukkan bahwa masih ada orang yang 'bermain' di kampus ini," tegas Sumirat.

Sementara itu, Wakil Rektor Unas, Iskandar menjelaskan penyisiran yang dilakukan BNN merupakan tanggapan atas permintaan pihak rektorat terkait kembali maraknya narkoba di lingkungan Unas.

"Penyisiran ini adalah lanjutan dari aksi pemberantasan narkoba di Unas. Tujuannya agar kampus bisa bebas dari narkoba," ujar Iskandar.

(Dwi Rizki/Lucky Oktaviano)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com