Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Betawi, "Ngumpul" di Malam Hari

Kompas.com - 18/10/2014, 21:27 WIB

Pementasan yang dilakukan, kata Nurjanah, ditargetkan pula bisa menembus sejumlah panggung dengan khalayak beragam. Pusat-pusat perbelanjaan, termasuk Istana Negara, menjadi tempat mereka bakal mempertunjukkan kemampuan dalam berkesenian.

Selain berlatih dan mempraktikkan sejumlah bentuk kesenian, mereka juga kerap memformulasikan usaha bersama.

Misalnya produk cendera mata yang diproduksi salah satu sanggar, dan kemudian bisa didistribusikan melalui sanggar lain.

Usaha-usaha lain juga tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan. Lomba pantun tingkat sekolah dasar, merupakan sayap kegiatan lain yang dilakukan komunitas itu dalam bidang pendidikan.

Dalam perkembangannya, Pasar Betawi melacak jejak-jejak kebudayaan Betawi yang berdiaspora ke kawasan perbatasan DKI Jakarta. Interaksi dengan kebudayaan lain menghasilkan sejumlah bentuk kebudayaan baru.

"Ada kantong-kantong kebudayaan baru (karena) telah berpindah-pindah," kata Edi.

Akar pencak silat

Ridwan Mustofa menambahkan, kegiatan dalam komunitas tersebut tidak terlepas dari interaksi sebelumnya dalam wadah Silaturahmi Maen Pukulan Betawi (SMPB).

Wadah SMPB merupakan kumpulan para pendekar pencak silat dari sekitar 50 perguruan dengan berbagai aliran yang sudah berjalan sekitar empat tahun belakangan.

Seni bela diri khas Betawi, seperti cingkrik, beksi, dan ronce yang diistilahkan sebagai "permainan" atau "mainan", menjadi kekhasan masing-masing aliran tersebut. Sebagian di antaranya menjadi dasar bagi sejumlah gerakan kesenian.

Ridwan mengatakan, filosofi utama yang dipegang SMPB adalah kebersamaan. Silaturahim, dan bukan hendak menentukan siapa yang paling memiliki kemampuan.

"Ibaratnya sekadar tepok tangan ama ngglinding, enggak apa-apa, dah," ujar Ridwan. Begitulah, dalam keriangan malam yang makin pekat, mereka terus ngumpul dan mengutarakan pendapat.(Ingki Rinaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com