Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kamis (23/10/2014) pada pukul 14.00, tenda tersebut masih berdiri. Di sana terlihat ada tiga bangunan, yakni dua bangunan tenda berwarna putih berukuran cukup besar. Tak jauh dari situ, sebuah podium berdiri lengkap dengan tenda kecil.
Di belakang podium, dua tiang besi berdiri terpisah dan beberapa lampu pencahayaan masih menggantung. Letak podium persis terlihat berada di posisi tengah dermaga, dengan latar belakang suasana laut pelabuhan.
Sekeliling podium saat ini ditutupi traffic cone yang dipasangi tali garis kuning hitam. Tali garis itu cukup luas menutupi sisi kiri dan kanan podium. Aktivitas yang terlihat di bagian podium, beberapa pekerja tampak tengah "bersih-bersih".
Di depan podium, sebuah mobil bertuliskan "PT. Energi Pelabuhan" tengah parkir. Suasana tak berbeda juga terlihat di bagian tenda. Beberapa pekerja terlihat tengah merapikan karpet.
Gulungan karpet berwarna merah teronggok di depan tenda. Keberadaan tenda dan panggung ini dikelilingi oleh tak terhitungnya peti kemas di Terminal III tersebut. Namun, peti kemas itu berjarak dengan area tenda.
Berbeda dengan suasana tumpukan peti kemas di tempat lain, khusus di podium tempat Jokowi-JK, area steril cukup jauh. Crane pengangkat peti kemas di dermaga juga "menjauh" dari panggung. Hanya kedua tenda putih yang letaknya berdekatan dengan peti kemas.
Asisten Manajer Pelayanan Pelanggan Humas PT Pelabuhan Indonesia II Sofyan Gumelar mengaku, sampai saat ini pihaknya masih menunggu instruksi lanjutan mengenai keputusan tenda itu.
"Sampai saat ini nunggu instruksi, kita belum tahu seperti apa," ujar Sofyan.
Sebelumnya, Pelabuhan Tanjung Priok sudah menyiapkan panggung tempat Jokowi akan berpidato, yang dilengkapi tata cahaya sedemikian rupa, kemarin.
Makanan dalam porsi dan jumlah besar juga telah disiapkan. Namun, rencana tersebut batal. Pada pukul 21.00 WIB, semua tamu diminta membubarkan diri. Wartawan dan petugas Pelabuhan Tanjung Priok pun kebingungan karena tak ada yang menjelaskan mengenai alasan batalnya acara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.