Hal ini menyebabkan terhambatnya jadwal lelang proyek di DKI Jakarta di sisa tahun anggaran 2014. Kepala ULP DKI Jakarta, I Dewa Gede Soni Aryawan, mengatakan server mulai tidak dapat diakses sejak 4 Oktober 2014.
Meski belum dapat memastikan penyebab rusaknya server, Soni menduga ada hubungannya dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di ruang panel listrik di basement lantai dua pada Sabtu (4/10/2014) lalu.
"Habis kebakaran di bawah waktu itu, server tidak bisa diakses. Jadi sejak tanggal 4 Oktober kami tidak bisa melakukan proses lelang karena server tidak bisa diakses," kata Soni, di Balaikota Jakarta, Jumat (24/10/2014).
Menurut Soni, sampai hari ini ULP masih mendapat keluhan dari para peserta lelang, dalam hal ini satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Soni mengaku tidak bisa berbuat banyak karena ULP hanya berperan sebagai pengguna alat. "Kita ini hanya user (pengguna), sementara server berada di bawah tanggung jawab LPSE DKI Jakarta. Tetapi kami juga sudah rapatkan ini bersama dengan LPSE dan BPKP," kata Soni.
Meski jumlah dokumen proyek yang hilang mencapai ratusan, ULP menjamin tidak ada satupun proyek besar yang terkena dampaknya. "Ada ratusan kegiatan, tetapi tinggal yang nilainya kecil. Kalau yang besar sudah selesai semua," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.