Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Masjid Amir Hamzah TIM Kini...

Kompas.com - 27/10/2014, 10:48 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pembongkaran masjid Amir Hamzah di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Agustus 2013 lalu belum ada kelanjutan. Saat itu, masih dalam pemerintahan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, Pemerintah Provinsi DKi Jakarta mencanangkan pembongkaran untuk membangun kembali dengan memperluas masjid.

Namun, memasuki pemerintahan baru dengan dilantiknya Joko Widodo menjadi Presiden RI, pembangunan masjid belum terlihat. Belum ada satu patok bambu penanda pembangunan kembali masjid.

Saat Kompas.com menyambangi area masjid itu, Senin (27/10/2014), hasil pembongkaran masjid masih berupa tanah lapang. Alat berat ekskavator warna kuning  dalam kondisi mesin mati berada di tengah lahan. Sekitar lima orang para pekerjanya pun terlihat tengah istirahat. Para pekerja itu sebelumnya baru melanjutkan kembali meratakan puing bangunan dengan tanah.

Seorang penyapu area TIM, Eko mengatakan, pengerjaan itu baru dilakukan dua minggu yang lalu. Sejak tahun lalu, kata dia, belum ada kelanjutan pembangunan kembali masjid yang dibangun oleh Gubernur DKI Ali Sadikin.

"Itu baru ada sekitar 1-2 minggu diratakan. Dua minggu udah ada alat berat itu. Mereka cuma ratakan tanah saja," kata Eko saat ditemui di dekat area masjid.

Sepengetahuan Eko, masjid itu akan dibangun kembali lebih megah dari sebelumnya. Sebagai masjid bersejarah, tambah dia, wajar bila Pemprov ingin mengubah masjid dan menjadikan cagar budaya dengan mendirikan kembali.

Eko mengatakan, sebelumnya, Masjid Amor Hamzah itu terlihat cukup tua dari segi infrastrukturnya. Ia pun mengatakan perlu ditakuti apabila masjid bisa runtuh dalam waktu yang tidak diduga.

"Masjidnya bagus. Tapi pemerintah mungkin mau bikin lebih bagus lagi. Tapi belum ada hasilnya sekarang," ujar dia.

Sementara itu, para pekerja hanya mengaku ditugaskan meratakan puing dengan tanah. Mereka enggan menjawab saat ditanya waktu pembangunan kembali masjid itu.

Dari lokasi Masjid Amir Hamzah sebelumnya, tepat di tembok Institut Kesenian Jakarta (IKJ) terpampang tulisan dengan tinta spidol "Masjid (lebih kurang) 15 m (meter)," dengan dibubuhi tanda panah ke kanan. Tanda penunjuk jalan itu membawa masyarakat di sekitar TIM bila ingin ke masjid dapat mempergunakan masjid bawah.

Sejak dibongkarnya masjid satu tahun silam, memang para pengurus Masjid Amir Hamzah memindahkan sementara masjid di lantai basement yang masih berada di kawasan TIM. Dari bangunan kecil berkaca itu terdapat tulisan 'Masjid' dan 'Arah  Masjid'. Masjid itu dapat ditemui dengan melewati tangga memutar. Akan tetapi, perlu diketahui, bila ingin menyambangi masjid di basement itu, pengurus baru membukanya pukul 11.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com