Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Titik Banjir di Tangerang Jelang Musim Hujan

Kompas.com - 27/10/2014, 16:03 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, melakukan pemetaan titik banjir yang berasal dari luapan sungai dan kali jelang musim penghujan. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di Tangerang, mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemetaan, terdapat tiga wilayah yakni Barat, Tengah dan Timur yang merupakan titik banjir di Tangerang.

Untuk di wilayah Barat seperti Periuk, Jatiuwung dan lainnya, biasanya banjir disebabkan dari Kali Sabi dan Cirarab. Maka itu, saat ini telah dipersiapkan Situ Bulakan yang terintegrasi dengan Situ buatan milik pengembang perumahan melalui sistem pompanisasi.

"Ketika ada luapan air dari kali maupun sungai, bisa kita alihkan ke situ yang kini pun terus dilakukan normalisasi," ujarnya, Senin (27/10/2014).

Untuk wilayah Timur meliputi Cipondoh, Ciledug, Karang Tengah dan lainnya, biasanya banjir dari Kali Angke dan Cantiga. Pada pekan ini, akan dilakukan pembayaran untuk pembebasan lahan warga.

Pemkot Tangerang akan bekerjasama dengan Pemprov DKI terkait normalisasi karena berbatasan langsung.

Sedangkan untuk wilayah Tengah, banjir akibat dari sungai cisadane. Untuk mengatasinya, akan dilakukan penurapan oleh pemerintah pusat.

"Nanti akan dilakukan normalisasi skala besar oleh pemerintah pusat," katanya.

Sementara itu, Pemkot Tangerang Selatan, dalam menghadapi musim hujan, terus melakukan pengerukan beberapa kali seperti kali ciputat

Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, menuturkan, endapan di kali ciputat sudah tebal mencapai dua meter. Ia melakukan pelebaran beberapa kali karena telah melakukan penyempitan.

Pengerjaan pengerukan kali, bukan masuk dalam bagian proyek tetapi penanganan darurat dalam menghadapi musim hujan.

"Pengerjaan menggunakan fasilitas yang ada di dinas Bina Marga dan SDA," katanya.

Pengerukan pun dilakukan di kali di Pondok Pucung, Sungai Cibenda di Pamulang. Kali dan sungai tersebut menerima aliran air dari Bogor.

"Beberapa bangunan yang melanggar pun dibongkar," ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com