Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2014, 18:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Uang santunan diterima keluarga MA, pemuda yang ditahan Bareskrim Polri karena mengunggah foto porno dan menghina Joko Widodo. Selain dibuat untuk modal usaha, ibunda MA, MR, mengaku menggunakan uang tersebut untuk membeli gelang emas.

MR mengaku membeli emas seberat 10 gram seharga Rp 2,5 juta. Uang yang digunakan berasal dari istri Presiden Joko Widodo, Iriana.

"Kemarin memang diberikan uang sama Ibu Iriana, tapi saya enggak boleh ngasih tahu besarannya berapa," ujar MR saat ditemui di rumahnya di Jalan Haji Jum RT 09/01, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, pada Minggu (2/11/2014) siang.

"Sebagian uangnya saya gunakan untuk membeli emas. Ini antisipasi saja daripada nanti uangnya habis untuk yang lain," kata MR lagi.

MR menuturkan, uang yang tersimpan di amplop itu nantinya akan dijadikan modal usaha bagi MA ketika penahanannya ditangguhkan oleh polisi. Meski demikian, MR belum mengetahui putranya itu akan membuka usaha apa nantinya.

Mengenai emas yang dibelinya, dia berencana akan memberikannya kepada istri MA kelak jika anaknya itu menikah. Selain menjadi "pemanis" di gelang istri MA kelak, lanjut MR, perhiasan itu juga menjadi kenang-kenangan dari istri Joko Widodo.

"Kalau anak saya menikah, perhiasan ini akan saya kasih ke istrinya. Saya juga berpesan agar gelang ini jangan dijual karena dibeli dari uangnya istri Pak Joko Widodo," ujar MR.

Menurut MR, pemberian uang santunan tidak hanya mengalir dari istri Joko Widodo, tetapi juga dari kerabat para tahanan di Mabes Polri. Saat MR menjenguk MA di Mabes Polri, MA mendapat uang dari keluarga tahanan lain sebesar Rp 300.000. Kemudian, uang sebesar itu diberikan ke MR untuk menyantuni anak yatim.

"Pas saya jenguk dia kemarin, dia ngasih uang Rp 300.000 ke saya. Dia minta agar uang itu diberikan untuk anak yatim. Alhamdulillah, uangnya sudah saya salurkan," katanya.

MR menambahkan, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon juga memberikan uang santunan ke keluarganya. Nominalnya mencapai Rp 5 juta. Apabila ditotal, kata MR, jumlah uang santunan mencapai Rp 20 jutaan.

"Semuanya bakal saya gunakan untuk modal usaha dan hidup sehari-hari. Semoga uang santunan ini bermanfaat," ucap dia. (Fitriandi Al Fajri)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Megapolitan
Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk 'Tap Out'

Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk "Tap Out"

Megapolitan
Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Megapolitan
Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Keliling Pasar Tanah Abang, Mendag Zulhas Dengar Curhatan Pedagang

Keliling Pasar Tanah Abang, Mendag Zulhas Dengar Curhatan Pedagang

Megapolitan
Dikunjungi Kaesang, Rumah Belajar Waduk Pluit Ingin Diakui Pemerintah meski Tenaga Pengajarnya Lulusan SMA

Dikunjungi Kaesang, Rumah Belajar Waduk Pluit Ingin Diakui Pemerintah meski Tenaga Pengajarnya Lulusan SMA

Megapolitan
Mendag Zulhas Borong Pakaian hingga Jutaan Rupiah di Pasar Tanah Abang, lalu Dibagikan

Mendag Zulhas Borong Pakaian hingga Jutaan Rupiah di Pasar Tanah Abang, lalu Dibagikan

Megapolitan
Dijual karena Pemiliknya Pailit, Begini Kondisi Terkini Plaza Atrium Senen

Dijual karena Pemiliknya Pailit, Begini Kondisi Terkini Plaza Atrium Senen

Megapolitan
Hal Aneh dalam Kasus Wanita Ditusuk di Dekat Central Park, Pelaku Tak Punya Dendam dan Pilih Korban secara Acak

Hal Aneh dalam Kasus Wanita Ditusuk di Dekat Central Park, Pelaku Tak Punya Dendam dan Pilih Korban secara Acak

Megapolitan
Saat Diperiksa, Penusuk Wanita di Tanjung Duren Beri Keterangan 'Ngaco' dan Berbelit

Saat Diperiksa, Penusuk Wanita di Tanjung Duren Beri Keterangan "Ngaco" dan Berbelit

Megapolitan
Pelaku yang Tikam Wanita hingga Tewas di Dekat Central Park Berperilaku Aneh dan Sering Berada di TKP

Pelaku yang Tikam Wanita hingga Tewas di Dekat Central Park Berperilaku Aneh dan Sering Berada di TKP

Megapolitan
Menteri Teten: Kata Siapa Pemisahan TikTok Shop dan TikTok Medsos Rugikan 'Seller'?

Menteri Teten: Kata Siapa Pemisahan TikTok Shop dan TikTok Medsos Rugikan "Seller"?

Megapolitan
Blusukan ke Waduk Pluit, Kaesang: Ingin Tahu Masalah yang Ada di Masyarakat

Blusukan ke Waduk Pluit, Kaesang: Ingin Tahu Masalah yang Ada di Masyarakat

Megapolitan
Mengenal Rumah Tempe Azaki di Bogor, Disebut Pabrik Tempe Terbesar di Dunia

Mengenal Rumah Tempe Azaki di Bogor, Disebut Pabrik Tempe Terbesar di Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com