Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Lamar Jadi Wagub DKI Pendamping Ahok

Kompas.com - 03/11/2014, 10:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Senin (3/11/2014) pagi ini, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima kunjungan dari para senior serta pelaku sejarah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur. Ternyata, tujuan mereka menyambangi Basuki adalah untuk menyerahkan daftar riwayat hidup atau curriculum vitae (CV) dan melamar menjadi pendamping Basuki yang kelak akan memimpin Jakarta.

"Mereka pada mau ngelamar, mau jadi wagub DKI," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Bakesbangpol) DKI Fatahillah mengatakan, kedatangan senior PDI-P Jawa Timur itu awalnya hanya untuk silaturahim. Ternyata, mereka menggunakan kesempatan itu untuk menawarkan diri menjadi calon wagub DKI pendamping Basuki. Menurut Fatahillah, mereka ingin membantu Basuki mewujudkan Jakarta yang lebih baik lagi.

"Yang menawarkan menjadi wagub itu namanya M Zufli Azwan, beliau semacam 'orang dalam' PDI-P Jawa Timur. Ya, Pak Basuki menerima niat baik Pak Zulkifli saja, kan memang Pak (Plt) Gubernur (Basuki) orangnya terbuka dan kooperatif dengan siapa saja," kata Fatahillah kepada Kompas.com.

Selama ini, belum ada pihak yang menyerahkan CV kepada Basuki untuk melamar jadi wagub DKI. Hanya dua partai politik pengusung Jokowi-Basuki yang ramai mengajukan kadernya untuk menjadi pendamping Basuki.

PDI-P, misalnya, menjagokan Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Boy Sadikin. Nama kader lain PDI-P juga mencuat ke publik, seperti Djarot Syaiful Hidayat, Bambang Dwi Hartono, dan Bambang DH.

Sementara itu, nama kader dari Partai Gerindra yang menguat di publik adalah Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Basuki mengaku lebih memilih unsur birokrat daripada tokoh politik. Ia pun memilih mantan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani untuk meneruskan perwujudan Jakarta Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com