Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku sudah kerap mendapat ancaman, mulai dari tidak otomatis naik menjadi gubernur DKI, wakil gubernur yang tidak bisa dipilih sendiri, hingga hambatan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 jika dia tidak memilih calon wagub DKI dari Partai Gerindra.
"Saya mau pilih siapa (wagub) juga dia (Gerindra) akan hambat gue melulu, saya enggak pilih siapa-siapa dia hambat, gue mau jadi gubernur dihambat. Malah mereka menafsirkan perppu versi dia sendiri," kata Basuki menyindir Fraksi Gerindra DPRD DKI, di Balaikota, Selasa (4/11/2014). [Baca: Sikap Ahok jika Gerindra Menghambatnya]
Untuk mencari calon wagub DKI, Basuki mengaku bakal menerima saran Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, yakni dengan menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) dari Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Pada Pasal 203 peraturan itu disebutkan, seorang gubernur boleh memilih wakil gubernurnya sendiri. Jika boleh memilih sendiri, Basuki menegaskan bakal tetap memilih birokrat sebagai calon wakilnya. "(Wagub) dari nonpartai saja, kerjanya lebih cepat nanti," kata Basuki.
Adapun birokrat PNS DKI yang dipilihnya menjadi wagub DKI adalah mantan Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani. Basuki juga berulang kali telah mengenalkan Yani kepada Presiden Joko Widodo dan PNS DKI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.