Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polsek Jagakarsa Amankan 6 "Bobotoh" dari Tawuran di Tol Jagakarsa

Kompas.com - 09/11/2014, 14:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim kepolisian mengamankan enam orang bobotoh Persib dari tawuran yang terjadi di Tol Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2014) dini hari tadi. Enam orang bobotoh ini diamankan polisi agar terhindar dari amukan massa.

"Kita mengamankan dari lokasi itu ada enam orang. Bukan ditangkap, tetapi kita amankan dari amukan massa," ujar Kepala Satuan Resor Kriminal Polres Jakarta Selatan Komisaris Indra Siregar, ketika dihubungi. [Baca: Penjelasan Polisi soal Aksi Saling Lempar Batu "Bobotoh" dan Pengendara di Tol]

Indra mengatakan, enam orang tersebut merupakan penumpang yang ikut pada rombongan bus urutan belakang. Setelah melihat bus paling depan berhenti, enam bobotoh ini turun dan pergi ke barisan depan untuk melihat kejadian.

Ketika itu, sudah terjadi aksi keributan antara bobotoh dan warga. Sedang asyik menonton tawuran, rombongan bus ternyata melanjutkan perjalanan dan meninggalkan lokasi tawuran. Enam bobotoh ini tertinggal dan tidak mampu mengejar rombongan. [Baca: Sikap Persib soal Pelemparan Bus "Bobotoh"]

Akhirnya, polisi mengamankan mereka agar tidak menjadi bulan-bulanan warga yang baru saja berseteru dengan bobotoh. "Sekarang mereka masih kita periksa sebagai saksi," ujar Indra.

Tawuran yang terjadi di Tol Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2014) dini hari, dipastikan bukan keributan antarklub sepak bola. Kepala Polsek Jagakarsa Komisaris Husaima mengatakan, kejadian ini melibatkan suporter Persib, bobotoh, yang melewati Tol Jagakarsa setelah berjalan dari Pelabuhan Merak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com