Di stan lain, produsen pesawat Eurofighter Typhoon memajang simulator pesawat tempur canggih mereka. Pengunjung pun terlihat antre untuk menjajal memuaskan hasrat menerbangkan pesawat tempur itu dengan simulator.
”Saya pengin mencoba simulator pesawat, tetapi antrenya panjang, akhirnya tidak jadi,” kata Ari Nugroho (34), warga Ciracas, Jakarta Timur.
Namun, Ari tak kecewa. Karyawan sebuah perusahaan kontraktor itu mengatakan, ia sengaja mengajak keluarganya ke pameran tersebut karena memang hobi dengan hal-hal yang berbau militer.
Ari menambahkan, pameran seperti ini adalah alternatif yang bisa dijadikan hiburan sekaligus menambah pengetahuan bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
Namun, ia menyayangkan pameran tersebut hanya berlangsung singkat. Selain itu, ia merasa tiket masuknya juga relatif mahal. Harga tiket masuk Indo Defence Expo 2014 untuk umum adalah Rp 50.000 per pengunjung.
Menurut dia, meski publik bukan sasaran utama para produsen persenjataan tersebut,
seharusnya pengunjung umum diberi waktu lebih lama. ”Ini tanggung banget. Padahal, Sabtu-Minggu orang pada libur, kok, pameran dibuka cuma sampai Sabtu,” kata Ari.
Hal senada disampaikan Edy Yonathan (45), akuntan di sebuah perusahaan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Ia mengatakan seharusnya Sabtu kemarin masuk, tetapi terpaksa mengajukan cuti karena menuruti keinginan anaknya yang ingin melihat pesawat.
”Anak saya baru enam tahun, tapi dia suka heli, pesawat, dan kapal. Makanya, saya bela-belain cuti untuk ajak dia ke sini,” lanjutnya.
Ia pun tidak ingin mengenalkan anaknya dengan peperangan meski pameran Indo Defence ini identik dengan perlengkapan perang. Banyak teknologi yang dipakai warga sipil berasal dari pengembangan teknologi militer
”Ini pameran yang sarat teknologi, jadi bagus untuk menambah pengetahuan. Bukan soal perangnya, tapi teknologinya,” ujar Edy sambil menunggui anaknya yang hendak menjajal simulator balap pesawat. Sepakat! (PRASETYO EKO P)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.