Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Senjata, Bukan untuk Ajarkan Peperangan

Kompas.com - 10/11/2014, 04:15 WIB

Di stan lain, produsen pesawat Eurofighter Typhoon memajang simulator pesawat tempur canggih mereka. Pengunjung pun terlihat antre untuk menjajal memuaskan hasrat menerbangkan pesawat tempur itu dengan simulator.

”Saya pengin mencoba simulator pesawat, tetapi antrenya panjang, akhirnya tidak jadi,” kata Ari Nugroho (34), warga Ciracas, Jakarta Timur.

Namun, Ari tak kecewa. Karyawan sebuah perusahaan kontraktor itu mengatakan, ia sengaja mengajak keluarganya ke pameran tersebut karena memang hobi dengan hal-hal yang berbau militer.

Ari menambahkan, pameran seperti ini adalah alternatif yang bisa dijadikan hiburan sekaligus menambah pengetahuan bagi warga Jakarta dan sekitarnya.

Namun, ia menyayangkan pameran tersebut hanya berlangsung singkat. Selain itu, ia merasa tiket masuknya juga relatif mahal. Harga tiket masuk Indo Defence Expo 2014 untuk umum adalah Rp 50.000 per pengunjung.

Menurut dia, meski publik bukan sasaran utama para produsen persenjataan tersebut,
seharusnya pengunjung umum diberi waktu lebih lama. ”Ini tanggung banget. Padahal, Sabtu-Minggu orang pada libur, kok, pameran dibuka cuma sampai Sabtu,” kata Ari.

Hal senada disampaikan Edy Yonathan (45), akuntan di sebuah perusahaan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Ia mengatakan seharusnya Sabtu kemarin masuk, tetapi terpaksa mengajukan cuti karena menuruti keinginan anaknya yang ingin melihat pesawat.

”Anak saya baru enam tahun, tapi dia suka heli, pesawat, dan kapal. Makanya, saya bela-belain cuti untuk ajak dia ke sini,” lanjutnya.

Ia pun tidak ingin mengenalkan anaknya dengan peperangan meski pameran Indo Defence ini identik dengan perlengkapan perang. Banyak teknologi yang dipakai warga sipil berasal dari pengembangan teknologi militer

”Ini pameran yang sarat teknologi, jadi bagus untuk menambah pengetahuan. Bukan soal perangnya, tapi teknologinya,” ujar Edy sambil menunggui anaknya yang hendak menjajal simulator balap pesawat. Sepakat! (PRASETYO EKO P)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com