Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Sepeda Motor, Upaya Efisiensi Ruang Lalu Lintas

Kompas.com - 18/11/2014, 14:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Uji coba pelarangan sepeda motor melintas di Jalan MH Thamrin sampai Jalan Merdeka Barat diharapkan dapat mengefisiensikan dan mengefektifkan ruang lalu lintas. Di lokasi tersebut nantinya juga akan diberlakukan jalan elektronik berbayar (electronic road pricing/ERP).

Kedua aturan tersebut diterapkan untuk mendorong pengendara kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum reguler ataupun angkutan massal secara bertahap.

”Kami pilih jalur itu karena masih bisa lewat jalan belakang (ada alternatif jalan lain). Paling tidak kami secara bertahap mendorong orang untuk naik bus transjakarta,” ujar Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Senin (17/11/2014).

Benjamin Bukit, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengatakan, aturan pelarangan sepeda motor melewati jalan protokol tersebut mengacu pada tiga aturan (UU), yaitu UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, dan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.

Menurut Benjamin, ruas jalan itu dipilih karena fasilitas angkutan umum paling memadai. ”Paling tidak transjakarta koridor I itu headway-nya terukur,” kata Benjamin.

Benjamin menambahkan di ruas MH Thamrin-Medan Merdeka juga sulit diberlakukan jalur khusus sepeda motor karena itu akan bertentangan dengan aturan ketika ERP berlaku. Berdasarkan Perda No 5/2014, ERP hanya diberlakukan untuk mobil.

Infrastruktur belum siap

Kendati demikian, infrastruktur pendukung kebijakan yang akan diujicobakan pada pekan kedua Desember ini belum siap.

Benjamin menyebut baru ada 11 kantong parkir, di antaranya berada di Monas, Carrefour Duta Merlin, Hotel Pullman, Gedung Jaya, Mahkamah Konstitusi, Kementerian Perhubungan, Sarinah, Kantor Indosat, dan The City Tower. ”Nanti semua akan kami panggil untuk sosialisasi,” kata Benjamin.

Di lapangan parkir Sarinah, kapasitas lahan hanya muat sekitar 300 sepeda motor. Adapun setiap harinya, arena parkir sudah disesaki kendaraan milik karyawan pusat perbelanjaan dan perkantoran di Sarinah. Biaya parkir Rp 2.000 per jam.

Bus terbatas

Selain soal kantong parkir, angkutan umum yang diproyeksikan untuk menampung para pengendara sepeda motor juga masih terbatas. Hingga pekan kedua Desember, diperkirakan baru ada 10 bus tingkat.

Bus tingkat ini biasanya menjadi bus wisata dengan rute Bundaran HI-Museum Nasional-Santa Maria Juanda- Gedung Kesenian Jakarta-Istiqlal-Istana Negara-Monumen Nasional-Balai Kota-Sarinah. Hingga kini, penumpang bus wisata belum dikenai biaya.

Untuk menutup kekurangan bus, Pemprov DKI menjanjikan ratusan bus yang pada masa uji coba akan digratiskan. Satu bus tingkat mampu memuat 60 orang.

”Kita kejar itu. Nanti kita beli ratusan dari supplier,” kata Basuki.

Sementara bus transjakarta Koridor I saat ini masih disesaki penumpang terutama pada jam sibuk. Di Jalan Medan Merdeka Barat hingga Jalan MH Thamrin, tercatat hanya ada 3 halte transjakarta, yakni Halte Monumen Nasional, Bank Indonesia, dan Sarinah. Harga tiket transjakarta Rp 3.500.

Ada juga beberapa bus reguler yang melintas ruas jalan ini, meskipun tidak seluruhnya. Bus itu antara lain Kopaja P19 Tanah Abang-Cilandak yang melintasi Jalan MH Thamrin. Ada pula Metromini S640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang. Tarif Kopaja dan Metromini masing-masing Rp 3.000 per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com