Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Tiket Kereta di Bangkok Lebih Ribet Ketimbang Commuter Line di Jakarta

Kompas.com - 24/11/2014, 05:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


BANGKOK, KOMPAS.com - Seperti kota-kota besar pada umumnya, Bangkok juga menyediakan layanan kereta perkotaan untuk warganya. Di ibu kota Thailand itu, layanan kereta perkotaannya dikenal dengan istilah Bangkok Transit System (BTS).

Akhir pekan lalu, Kompas.com sempat menjajal BTS. Sistem penjualan tiket BTS menggunakan mesin otomatis yang hanya bisa menerima uang koin. Bila dibandingkan dengan penjualan tiket Commuter Line di Jakarta, Rapid KL di Kuala Lumpur, ataupun MRT di Singapura, penjualan tiket BTS tergolong ribet. (Baca: Beda Transportasi Publik di Jakarta dengan Singapura dan KL)

Sistem penjualan tiket BTS menggabungkan cara manual melalui petugas loket ala Commuter Line di Jakarta, namun di sisi lain menerapkan cara modern melalui mesin otomatis yang ada pada Rapid KL dan MRT Singapura.

Para calon penumpang yang tiba di stasiun diharuskan menuju loket yang dijaga petugas terlebih dahulu untuk memberitahukan tujuannya. Petugas kemudian menginformasikan tarif yang harus dibayar oleh penumpang. Namun setelah membayar, penumpang tidak langsung menerima tiket seperti halnya yang ada di loket Commuter line di Jakarta. Penumpang hanya diberikan uang koin Baht sesuai jarak yang akan mereka tempuh. Uang-uang koin tersebut kemudian harus dimasukan ke dalam mesin otomatis.

Setelah koin-koin dimasukan, barulah kemudian tiket keluar dengan sendirinya. Tiket itulah yang nantinya digunakan untuk melewati gerbang elektronik di pintu masuk stasiun keberangkatan dan gerbang elektronik di pintu keluar stasiun kedatangan. Pengambilan tiket melalui mesin otomatis sebenarnya mirip dengan yang ada di Rapid KL maupun MRT Singapura. Namun di KL dan Singapura, proses pengambilan tiket maupun transaksi pembayaran seluruhnya dilakukan melalui mesin, tanpa adanya keterlibatan manusia (petugas).

Besaran Tarif

Rute yang dilalui oleh Kompas.com saat mencoba BTS adalah dari Stasiun Bang Na menuju Stasiun Siam. Stasiun Bang Na berlokasi di kawasan pinggiran kota yang letaknya berada di jalan penghubung antara Kota Bangkok dan Bandara Internasional Suvarnabhumi. Sedangkan Stasiun Siam merupakan stasiun yang berada di pusat kota.

Tarif yang dikenakan untuk rute Bang Na menuju Siam adalah sebesar 52 Baht atau setara dengan Rp 19.200. Rute ini melewati sekitar 15 stasiun. Berdasarkan papan informasi yang terdapat di stasiun, BTS di Bangkok melayani dua jalur. Seluruh jalur dibangun dengan konstruksi layang. Jalur yang pertama melayani rute dari Stasiun Bang Wu menuju Stasiun National Stadium. Jalur ini melayani 13 stasiun. Sedangkan jalur kedua adalah jalur yang melayani rute Bearing menuju Mo Chat. Jalur ini melayani 22 stasiun. Stasiun Siam menjadi stasiun yang menjadi titik pertemuan kedua jalur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com