Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Panjang untuk Cairkan "Kartu Sakti" Jokowi

Kompas.com - 25/11/2014, 11:34 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com
 — Antrean panjang terlihat di Kantor Pos Indonesia, Jalan Cinere Raya, Limo, Depok, Selasa (25/11/2014). Mereka rela berjemur di bawah panas terik matahari guna mencairkan dana perlindungan sosial pemerintahan Joko Widodo.

Antrean ini mengular dari Kantor Pos Indonesia hingga ke tikungan seberang Puskesmas Cinere. Siti Zubaidah, warga Krukut, mengaku bahwa antrean ini tak seperti tahun sebelumnya.

"Kalau dulu antrenya di dalam, jadi kita enggak kena panas," kata Siti, yang masuk antrean warga Krukut.

Menurut Siti, meski harus berpanasan, warga rela mengatre demi mendapatkan bantuan uang itu. Pada antrean hari ini, warga Krukut dan Limo dijadwalkan mencairkan dana Kartu Perlindungan Sosial (KPS) pada Selasa. Sementara itu, Senin kemarin adalah jadwal warga Grogol dan Meruyung untuk mengambil uang di Kantor Pos samping Polsek Limo tersebut.

Marwati, warga lain yang tengah mengantre, menyatakan, belum mengetahui besaran bantuan yang akan diterimanya siang ini. Namun, ia meyakini, ada tambahan rupiah yang diberikan pemerintah mengingat banyaknya harga bahan pokok yang naik.

"Kemarin kan baru naik (harga) BBM (bahan bakar minyak), berarti ada tambahan dong," ujar Marwati sambil tersenyum.

Sementara itu, warga Kampung Utan, Nurbayanah, mengaku mendengar besaran KPS yang akan diterimanya. Ia mendapat informasi dari warga Grogol bahwa mereka mendapatkan bantuan Rp 400.000.

Sebelumnya, kata dia, ia dan warga menerima BLT sebesar Rp 300.000. Dalam mengurus KPS, ia mengaku tak ada kesulitan dari RT, RW, ataupun kelurahan tempat tinggalnya. Warga yang telah dibagi per kader, lanjut dia, didata dan disampaikan ke RT bersangkutan.

Untuk mencairkan dana KPS, Nurbayanah membawa kartu keluarga, kartu tanda penduduk (KTP), dan Kartu Perlindungan Sosial (KPS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com