Abdul (27), salah satu tukang parkir liar di sekitar GI, mengatakan, pengendara sepeda motor yang akan parkir di tempatnya akan menumpuk jika aturan tersebut jadi diterapkan. Kata dia, bukan tidak mungkin sebagian dari pengendara akan "lari" mencari area parkir di luar jalan karena enggan parkir di dalam GI.
"Bisa jadi mereka begitu (parkir di luar). Karena penuh di dalam nanti," kata Abdul di lokasi, Selasa (25/11/2014). [Baca: Jadi Transit Pengendara Motor, Ini Kondisi Area Parkir Grand Indonesia]
Menurut Abdul, pelanggannya saat ini adalah para pekerja dari GI, Plaza Indonesia, pekerja kantoran, dan pengunjung di sekitar lokasi tersebut. Kapasitas parkir bahu jalan di lahan yang dijaganya itu dapat menampung 50 sepeda motor.
"Yang parkir di sini rata-rata yang sudah kenal memang sama kita, sudah tahunan," ujar pria yang telah lima tahun jadi juru parkir di sana. [Baca: Pengendara Motor Dilarang Melintas, Ini 11 Lokasi Parkir yang Disediakan DKI]
Ia mengatakan, setiap motor dipatok biaya parkir Rp 5.000. Ada tempat penitipan helm pula. Tempat parkir itu biasa beroperasi mulai jam kerja hingga jam pulang kerja. Abdul mengaku, bila kebijakan itu jadi diterapkan, dia siap untuk menampung pengendara yang bakal parkir di lapaknya. "Kami kalau rezeki siap saja," ujar Abdul.
Jalan Kebon Kacang Raya, tepatnya seberang West Mall GI, memang kerap dijadikan area parkir liar. Kendaraan yang parkir di bahu jalan dari arah Tanah Abang menuju arah Bundaran HoteI Indonesia itu cukup padat.
Kendaraan yang parkir di sana bercampur, baik sepeda motor maupun mobil. Juru parkir yang menjaga ada tiga sampai empat orang. Mereka aktif melayani pengendara motor yang datang dan pergi untuk parkir.
Juru parkir liar ini bertugas membantu mengatur parkir bagi pengendara sepeda motor. Namun, persis di jalur depan West Mall GI, kendaraan dilarang parkir. Terlihat sudah ada traffic cone dipasang di tepi trotoar. Area tersebut kerap menjadi tempat parkir hanya saat car free day.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.