Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tahu Demo Apa, Dua Bocah Teriak "Gue Benci Ahok! Gue Benci Ahok!"

Kompas.com - 01/12/2014, 13:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari sekian ribu orang yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta menolak Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta, terdapat dua orang anak kecil. Meski tidak tahu apa-apa, mereka mengaku membenci Basuki.

"Gue benci Ahok! Gue benci Ahok!" teriak kedua bocah ini di mobil pikap Mitsibishi Strada abu-abu yang terparkir di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Jalan Kebon Sirih Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2014).

Ketika massa berteriak "Allahu Akbar! Allahu Akbar!", mereka mengikutinya. Keduanya memakai koko putih dan peci. Mereka berdiri di atas mobil pikap serta mengibarkan bendera putih bertuliskan GMJ dan bendera kebangsaan Palestina.

Ketika ditanya mengapa ikut demo, mereka hanya diam dan tertawa tersipu malu. "Enggak tau... he-he-he," ucap salah seorang di antaranya.

Bocah berinisial S ini mengaku diajak kedua orangtuanya dan keluarganya. Sementara temannya, D, mengaku ikut karena penasaran ingin melihat Basuki.

"Kan bensinnya naik. Terus katanya yang naikkin Ahok sama Jokowi. Kan lihatnya di televisi terus, mau lihat aslinya," katanya.

D mengaku tak suka dengan Basuki lantaran menaikkan harga BBM. Dia berencana meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk memecat Basuki. "Pokoknya saya benci Ahok. Nanti kalau ketemu Pak Jokowi, minta dipecatin aja," ucapnya.

Sementara Jalan Kebon Sirih Raya masih dipenuhi massa berpeci putih. Bahkan massa dari Forum Betawi Rempug turut andil menghiasi kemacetan di jalan tersebut.

Saat ini, Jalan Kebon Sirih Raya tak bisa dilewati pengendara lantaran dipenuhi massa yang tengah duduk di tengah jalan atau di depan pagar Gedung DPRD. Tampak juga ratusan kepolisian berjaga-jaga di pintu pagar tersebut. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com