Sebagian pedagang menerima meski keberatan. Namun, ada pula yang menolak dengan tegas. Kastono (60), pedagang warung kecil di dalam Terminal Pulogadung, misalnya, tak setuju dengan larangan berjualan rokok itu.
"Kalau saya enggak setujulah, namanya orang pengen usaha. Kalau saya pengen pabriknya saja ditutup. Jadi, enggak ada orang jualan rokok. Kalau orang kecil enggak boleh jualan suruh usaha apa?" tanya Kastono kepada Kompas.com, di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (2/12/2014).
Pria yang telah berjualan di Terminal Pulogadung selama empat tahun itu mengaku, rokok menjadi sumber pendapatan terbesarnya. Setiap hari, Kastono mengaku berbagai jenis rokok yang dijualnya bisa laku puluhan bungkus sehari.
"Pemasukan besar dari rokok. Sehari bisa habis 50 bungkus," ujar Kastono.
Ia mengaku menarik untung Rp 1.000 dari tiap bungkus rokok sehingga dari berjualan rokok saja Kastono mengaku telah mendapat untung Rp 50.000 per hari.
Dia mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah ini. "Apa-apa enggak boleh. Bilangnya dukung rakyat kecil. Maunya tetap diperbolehkan jualan rokok," ujar Kastono.
Eti, pedagang warung kecil lain yang juga menjual rokok, mengaku mengikuti saja kebijakan pemerintah ini. Namun, dia berharap, puluhan rokok berbagai jenis yang saat ini ada di warungnya boleh dijual hingga habis.
"Kalau memang larangan dari pemerintah dan berlaku umum, ibu ikutin prosedur itu. Ikutin saja apa yang diperintahkan pemerintah," ujar Eti.
Meski demikian, Eti mengaku keberatan karena rokok menjadi sumber pemasukan terbesarnya. Ia memprediksi, keuntungannya berkurang. Namun, perempuan berusia 53 tahun itu mengatakan, ia akan mengandalkan dagangan lain jika kebijakan tersebut jadi diterapkan.
"Kayaknya bisa mengganti rokok dengan air mineral, sangat lumayan laku dan minuman ringan lain," ujar Eti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.