Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Buku Kwitang Menantang Zaman

Kompas.com - 04/12/2014, 14:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebutlah nama Kwitang. Bagi banyak orang, nama itu identik dengan pusat penjualan buku, baik bekas, baru, maupun buku langka atau terbitan lama dan banyak juga buku-buku sastra. Meskipun zaman berganti, kini masih banyak orang yang mengandalkan Kwitang sebagai tempat favorit mencari buku.

Sentra penjualan buku Kwitang terletak di satu sudut simpang lima Senen. Persisnya diapit Jalan Senen Raya dan Jalan Kwitang Raya. Sebelum 2008, lokasi ini mudah terlihat karena masih marak pedagang kaki lima yang berjualan buku bahkan hingga tumpah ke jalan. Jumlah pedagang kala itu mencapai ratusan orang.

Saat ini, penjual buku sudah menempati lantai 1 ruko-ruko, baik di sisi Jalan Senen Raya maupun Jalan Kwitang Raya. Satu ruko diisi puluhan pedagang yang berbagi ruang untuk menggelar barang dagangan. Buku-buku disusun hingga tinggi menempel ke dinding. Ada juga satu-dua pedagang yang memanfaatkan trotoar atau memakai gerobak untuk memajang barang dagangannya.

Yang selalu terasa khas sejak dulu hingga kini adalah setiap pedagang di Kwitang selalu memiliki stok berbagai buku dengan jumlah melimpah. ”Dulu saya mulai jualan dengan ratusan judul buku. Sekarang ada 1001 judul buku. Semua saya hafal judul dan letaknya,” kata Salmah (65), seorang pedagang buku, sambil tersenyum.

Ketika ada pembeli datang, dengan sigap dia mencari buku yang dimaksud. Tidak perlu bersusah payah meneliti deretan judul, buku yang dimaksud itu langsung diperoleh. Salmah juga hafal ada berapa eksemplar buku dengan judul yang sama di kiosnya.

Kalau judul yang diminta pembeli tidak dimilikinya, dia langsung mencari ke lapak milik teman-teman seprofesinya. Yang penting, pembeli bisa cepat mendapatkan buku yang dimaksud.

Hal serupa dialami Pai (63). Pai tidak ingat kapan dia mulai menjual buku. Yang diingatnya, dia sudah beberapa kali mengalami penataan kawasan.

”Awalnya kami jualan di depan ruko ini. Terus disuruh masuk ke jalan-jalan di pinggir agar tidak mengganggu lalu lintas. Terus, kena lagi penertiban pada 2008. Saya pindah ke lantai 4 Pasar Senen. Di sana bareng dengan penjual baju seken. Saya enggak tahan udaranya karena pengap. Cuma tahan 4 tahun di sana. Pembelinya juga sedikit. Lalu cari tempat sama teman-teman dan dapat di ruko ini,” ujar Pai.
Remah rezeki

Meskipun berpindah-pindah, Pai mengaku tidak jera. Kesetiaannya pada profesi ini membuatnya bisa menyekolahkan empat anaknya. Si sulung bahkan sudah menjadi dosen.

Walaupun begitu, perubahan zaman tidak bisa dimungkirinya membawa perbedaan rezeki juga. Dulu menjual buku sangat mudah. Dalam sehari, omzetnya mencapai Rp 2 juta. Apalagi, bila dia bisa mendapatkan buku-buku yang dilarang beredar pada zaman Orde Baru.

Setelah internet berkembang, minat baca buku orang menurun. Kini, sering kali uang yang didapatkan hanya cukup membayar sewa ruangan Rp 35.000 per hari atau Rp 1 juta per bulan per pedagang. Kalau sedang beruntung, bisa dapat Rp 150.000. Pada Juli-Agustus, penjualan buku agak baik karena bertepatan dengan tahun ajaran baru.

Selain buku pelajaran dari tingkat SD hingga kuliah, Pai juga masih menyimpan beberapa buku lawas bekas yang sering kali bentuknya tidak utuh lagi. Buku yang umumnya berbahasa Inggris itu pun tetap diburu orang.
Katalog hidup

Bagi banyak pelanggan setia, kawasan Kwitang masih menjadi sentra buku. Banyak alasan mereka tetap setia datang ke Kwitang. Tidak peduli hanya tersedia kipas angin yang tak mempan menangkis sengatan hawa panas Jakarta, pembeli silih berganti datang ke sini.

Riston (22), warga Jakarta Timur, beberapa kali mendapatkan buku yang dicari di Kwitang. ”Sejak kuliah, saya sering ke sini. Biasanya sih nyari buku kuliah,” katanya.

Selain mudah mendapatkan buku yang dicari, harga buku lebih miring dibandingkan di toko buku. ”Selisihnya bisa Rp 20.000 lho,” ujarnya gembira.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com