Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik DKI: Baguslah Dihentikan, Terima Kasih Pak Menteri

Kompas.com - 07/12/2014, 08:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendengar kabar dihentikannya kurikulum 2013, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun memberikan apresiasi kepada Menbuddikdasmen Anies Baswedan.

"Baguslah dihentikan, dan terima kasih sama Pak Menteri, Pak Presiden dan Wapres bahwa beliau dengan arif dan bijak melihat fakta di lapangan," ujar Lasro kepada Warta Kota, Sabtu (6/12/2014) sore.

Lasro yang dihubungi melalui telepon mengatakan, penghentian kurikulum 2013 tentulah diikuti dengan evaluasi substansial, bukan karena muatan politis. Menurut dia, penggunaan kurikulum tersebut perlu dikaji karena integritas bangsa dirasa seperti menghilang. Oleh karenanya, Lasro menyebut, perlu adanya pendidikan yang berintegritas.

"Paling tidak dalam sebuah kurikulum itu harus ada kumpulan norma, kaidah, yang harus dibangun supaya nanti hal itu tertanam dalam kepribadian bangsa," kata Lasro.

Beberapa norma yang mestinya ada di antaranya norma susila, yaitu bagaimana kepribadian setiap individu memiliki nilai yang dianut perlu diasah dengan pikiran jernih. Oleh karenanya, pendidikan sedini mungkin perlu adanya ajaran norma susila. Selain itu, diperlukan juga norma sosial. Di mana setiap warga negara memiliki budaya dasar

"Misalnya saya dari suku Batak, maka dalam kehidupan saya harus cinta dan mengembangkan budaya Batak yang universal, taktis, ketegasan," kata Lasro.

Selain itu nilai sosial dalam kebangsaan juga pentinf karena setiap individu akan melebur dan mengakui nilai dari suku lainnya.

Tidak hanya itu, dalam kurikulum perlu juga penekanan pada agama bagi negara yang beragama agar mengembangkan dan membina generasi muda di masa mendatang. Menurut dia, hal tersebut merupakan pegangan agar setiap umat bisa berdampingan.

Yang terakhir, kata Lasro, kurikulum perlu memuat nilai hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban.

"Itu yang harus diperdalam dalam kurikulum. Misal untuk SD, nilai diterapkan 60 persen dan pengetahuan 40 persen, nanti SMP 50 persen nilai dan 50 persen pengetahuan, dan seterusnya," kata Lasro.

Hal tersebut dimaksudkan agar anak bisa mengerti dan memiliki jati diri bangsa yang baik. Lasro juga mengharapkan pemerintah pusat menyederhanakan mata pelajaran.

"Sekarang terlalu banyak, yang penting sedikit tapi tingkat materi diperdalam, jadi anak tidak hanya mengenal," ujar Lasro.

Lasro menyarankan agar dalam penyusunan kurikulum subjek utama yang harus diperhatikan adalah peserta didik karena hal ini menentukan bangsa ke depan dalam hal kemandirian.

Terkait dengan sumber daya manusia (pendidik), mantan kepala biro organisasi tata laksana itu mengatakan, kelebihan pendidik bisa dialihkan. Misalnya guru kimia mengajar IPA, tinggal dilatih menyesuaikan. Juga kalau ada kelebihan dijadikan ke tenaga administrasi pendidikan. "Jangan jadikan itu kekhawatiran," kata Lasro.

Langkah selanjutnya, kata lasro, kurikulum perlu diujicoba dan tidak boleh asal dibuat.  Pemerintah selanjutnya tidak melakukan perubahan pada masa transisi. "Itu enggak benar, nanti malah diketawain kita. Jadi seluruh kebijakan publik jangan dilakukan saat masa transisi," kata Lasro.

Saran lainnya, menurut Lasro, sebelum menjalankan kurikulum, langkah yang harus dipastikan pemerintah pusat adalah memastikan bahwa masyarakat sudah sanggup.

"Mau Kurikulum 2013, jangankan punya laboratorium, di kampung sekolah saja masih kurang ruangan," sindirnya.

Selanjutnya dan yang penting adalah menyiapkan tenaga pendidik yang benar paham mengenai perubahan. Karena, menurut dia, pendidik adalah ujung tombak bagi pendidikan anak bangsa.

"Setelah diperbaiki dan evaluasi, mungkin namanya akan jadi Kurikulum 2013 yang disempurnakan, seperti EYD, saya kira ngga perlu lama, 6 bulan evaluasi cukup, Dikbud kan punya banyak orang pintar, nanti jangan lupa uji kesiapan," kata Lasro. (Agustin Setyo Wardani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com