Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI: Dulu Penyerapan Anggaran Tinggi karena Banyak Copetnya

Kompas.com - 12/12/2014, 17:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai, rendahnya penyerapan anggaran di DKI Jakarta pada tahun ini bukan merupakan sesuatu hal yang harus dipermasalahkan. Sebab, kata Prasetyo, tak ada artinya penyerapan anggaran tinggi tetapi penggunaannya tidak benar.

Prasetyo pun mengapresiasi penerapan sistem lelang barang dan jasa yang harus dilakukan melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP). Menurut dia, sistem tersebut efektif untuk mencegah terjadinya penyelewengan anggaran. [Baca: Ketua DPRD DKI: Sebelum 30 Desember, APBD Sudah Disahkan]

"Dulu penyerapan anggaran tinggi karena banyak copetnya. Mudah-mudahan sekarang ini tidak banyak copetnya," kata Prasetyo, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (12/12/2014). Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta mencatat, hingga akhir November 2014, penyerapan anggaran baru mencapai 36,07 persen.

Dari persentase penyerapan yang ada, anggaran yang terpakai baru mencapai Rp 27,7 triliun, dari jumlah total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 yang mencapai Rp 72,9 triliun.

Empat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang memiliki penyerapan anggaran terendah adalah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta yang baru menyerap anggaran Rp 196,6 miliar dari yang tersedia Rp 2,44 triliun, Dinas Pekerjaan Umum DKI yang baru menyerap Rp 625,7 miliar dari yang tersedia Rp 6,12 triliun.

Dinas Perhubungan DKI baru menyerap anggaran Rp 149,7 miliar dari yang disediakan Rp 962,7 miliar, dan terakhir Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah yang baru menyerap anggaran Rp 488,2 miliar dari yang tersedia Rp 2,74 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com