Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2014, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Dua hari menjelang uji coba pelarangan sepeda motor di Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat, sejumlah pengelola gedung belum dapat sosialisasi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Padahal, area gedung tersebut ditunjuk sebagai lokasi parkir resmi kelak.

Manajer Gedung The City Tower Dipo justru kaget saat dimintai konfirmasi tentang kesiapan gedung parkir sebelum uji coba. Saat ditemui Senin kemarin, pihaknya belum menerima surat resmi ataupun sosialisasi dari Dishub DKI Jakarta.

Kebijakan itu mulai diujicobakan Rabu (17/12). ”Kami hanya mendapatkan informasi dari pesan berantai Whatsapp. Di situ, gedung kami tak tercantum,” ujar Dipo, Senin.

Padahal, di media massa, Dishub DKI beberapa kali menyebutkan bahwa TCT masuk dalam 11 lokasi parkir saat penerapan uji coba pelarangan sepeda motor. Lokasi TCT pun sangat strategis karena berada dekat dengan Halte Tosari ICBC. Pengunjung yang parkir di lokasi tersebut hanya perlu berjalan sekitar 50 meter menuju lokasi halte. Trotoar di sekitar jalan tersebut juga cukup luas sekitar 3,5 meter.

Kapasitas gedung parkir TCT sekitar 400 sepeda motor. Namun, kapasitas itu sudah terisi penuh setiap hari untuk karyawan ataupun tamu. Tarif yang diterapkan Rp 2.000 per jam. Tarif kelipatan diberlakukan setelah 1 jam parkir. ”Kami lebih prioritaskan pelayanan untuk karyawan dan tamu karena TCT adalah gedung privat,” ujarnya.

Manajemen Grand Indonesia juga belum mendapatkan sosialisasi. Namun, manajemen sudah mempersiapkan diri.

Manajer Operasi Grand Indonesia Asep Misbah Hadidi menyebutkan, kapasitas parkir di GI mencapai 1.350 sepeda motor. Lokasi parkir tersebar di gedung bawah tanah West Mall 1.000 sepeda motor dan East Mall 350 sepeda motor. Lokasi East Mall lebih diprioritaskan untuk karyawan dan tamu Menara BCA.

”Karena kapasitas terbatas, kami akan menanyai keperluan pengendara sepeda motor apa? Sesuai pelayanan, karyawan dan tamu Menara BCA akan diprioritaskan,” ujar Asep.

Tarif parkir di gedung Grand Indonesia ini Rp 2.000 per jam, tarif kelipatan diberlakukan setelah satu jam. Karena belum ada sosialisasi, pengelola mal belum tahu akan menerapkan dispensasi tarif atau tidak untuk penitip sepeda motor dari pengunjung umum.

Secara umum, kapasitas parkir gedung-gedung di area itu memadai. Di lapangan IRTI Monas, misalnya, lahan parkir sepeda motor masih mencukupi di hari kerja. ”Biasanya, sekitar 750 sepeda motor yang parkir pada hari kerja. Kapasitas parkir sepeda motor di kawasan ini sampai 5.000 unit,” kata JB Buwono, Kepala Parkir IRTI Monas.

Gedung Oil Centre memiliki sekitar 170 ruang parkir sepeda motor. Dari jumlah itu, 130 di antaranya digunakan untuk parkir berlangganan. Area parkir yang tersisa digunakan untuk tamu serta kurir yang mengantarkan barang ke kantor-kantor ini. Tarif parkir sepeda motor diberlakukan Rp 2.000 untuk satu jam pertama dan Rp 1.000 untuk jam berikutnya.

Pakai sepeda

Sebuah perusahaan ekspedisi menyediakan 10 sepeda di tempat Oil Centre. ”Sepeda ini yang akan dipakai mengantarkan paket ke gedung sekitar,” kata Zulham, supervisor Centre Park.

Di kompleks Duta Merlin, yang bertarif Rp 2.000 per jam, area parkir sepeda motor yang tersedia masih cukup banyak. ”Kira-kira masih ada sepertiga dari 945 kapasitas parkir sepeda motor yang tersedia. Kami juga bisa menambah luas area parkir sepeda motor sampai 1.500 unit,” kata Triyanto, Koordinator Secure Parking Duta Merlin.

Parkir sepeda motor di Djakarta Theater dan Skyline Thamrin juga masih tersedia. Tarif parkir Rp 2.000 per jam.

Di Plaza Permata, area parkir juga terisi 70 persen dari kapasitas 180 sepeda motor. ”Biasanya, yang parkir di sini kurir atau tamu,” ujar Delis, petugas administrasi Plaza Permata. (ART/DEA/BRO/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com