Bukan hanya itu, banyak juga ibu-ibu yang membawa anak balita masuk ke dalam bus. Sebagian anak balita menangis dan berteriak-teriak sehingga suasana bus bertambah ramai.
Lalu, bagaimana dengan para pengendara motor? Pengamatan Kompas.com, Rabu (17/12/2014), belum banyak pengendara motor yang memanfaatkan fasilitas bus city tour yang disediakan gratis oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Di halte-halte tempat bus tersebut berhenti untuk menaikan penumpang, hampir tidak terlihat pengguna sepeda motor yang menunggu bus.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada pengendara motor yang mau memarkir kendaraannya dan menumpangi bus tersebut. Markus (40) salah satunya. Pria yang berprofesi sebagai jasa pengantar dokumen ini bersedia untuk naik bus tersebut.
"Naik bus kendalanya cuma di waktu. Makin lama pas naik bus daripada naik motor, tetapi memang lebih nyaman," ujar pria berambut lurus ini.
Markus mengaku, ia juga sering memanfaatkan fasilitas bus city tour sebelum aturan pembatasan sepeda motor diberlakukan. Ia pun bersedia memarkir sepeda motornya di parkiran di sekitar Plaza Indonesia.
"Karena saya cuma mau ke Kedutaan Amerika Serikat, enggak apa-apalah saya naik bus ini," ujar Markus.
Selain Markus, ada juga Setyo (35), pengendara motor yang memilih naik bus. Namun, tujuan Setyo naik bus memang sedang akan mengajak anaknya berwisata. "Anak saya kan lagi libur, sekalian saja saya ambil cuti ajak jalan-jalan naik bus tingkat. Kalau buat kerja sih mending saya lewat jalan alternatif," ujar karyawan di kawasan Tanah Abang ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.